Setiap Orang mengharapkan kesuksesan. Bagi pelajar menginginkan naik kelas, nilai besar, lulus ujian, dan lain lain. Petani menginginkan sawahnya tumbuh subur tiap kali panen. Pedagang? Pastinya menginginkan dagangan nya laris dan dapet untung banyak. Penulis? Berharap buku bukunya laris dan Best Seller. Dan masih banyak lagi contohnya.
Di sini saya mau memaparkan kesuksesan beberapa kawan Bmi yang saya baca di buku Langkah Menjemput Kesuksesan. Saya lebih tertarik kisahnya mbak Nurma Yunita, kebetulan dia ini tetanggaku dulu di Sai Wan Ho. Maksudnya, rumah majikan kami berdekatan. Hehe
Kisah perjuangan untuk melanjutkan Pendidikannya yang terancam gagal. Tapi dengan niat kuat, ikhtiar dan minta pertolongan Allah, semuanya terpenuhi. Ya, Mbak Nurma bisa melanjutkan kuliah di Hongkong.
Ketika Mbakyu nya mbak Nurma menawarkan tinggal di Makassar untuk hidup bareng, kerja atau mungkin bisa melanjutkan sekolah, malah mbak Nurma tolak dan memilih kerja di Hongkong. Ndilalah pas liburan, ketemu kawan sesama Bmi, mendapatkan info Kuliah.
Adaptasi itu pahit! Itu juga yang di alami mba Nurma. Ketika harus menyesuaikan dengan majikannya, anak majikan yang manja dan nakal, dan nenek majikan yang sudah sepuh yang ceriwisnya ga ketulungan. Wajar sih, orang sini mah ceriwis, apalagi nenek nenek, hehe ( hust, jangan bilang bilang majikan saya ya. Alim si doi mah ).
Pernah pada satu waktu, di jam istirahatnya, Mba Nurma membaca buku pelajaran. Tiba tiba si nenek melihatnya, menegurnya, tidak mengijinkan membaca. Alasannya, karena itu jam kerja. Padahal jelas jelas kerjaan rampung. Walhasil sahabatku ini sedih dan kecewa. Tapi dengan modal Niat Kuat mau kuliah, mbak Nurma bisa merubah adaptasi menjadi manis. Nah kan terbukti! Yuk, lurusin dan kuatkan niat. Apalagi niat mencari ilmu. Sungguh, Allah akan memudahkan.
Jika liburan tiba, mbak Nurma merelakan masa masa kumpul bareng teman, jalan jalan, atau Sekedar berbelanja. Ya, waktunya di habiskan dengan baca buku, mengerjakan tugas dan kesibukan lainnya. Di hari kerja tidak jarang tidur larut malam atau bangun lebih awal hanya untuk kencan dengan tugas kuliah. Nah ini yang saya maksud point ikhtiar atau berusaha. Kalau bahasa kerennya, action! Ciaaaat.
Ikhtiar tanpa doa itu sombong, doa tanpa ikhtiar itu boong. Yups, betul sekali! Ketika kita sudah merasa maksimal berusaha, iringilah selalu dengan minta pertolongan Allah. Minta kekuatan, minta keberkahan, dan minta kebaikan lainnya. Itu juga yang di lakukan mbak Nurma, ketika sholat atau nelfon ibuk nya, selalu minta doa dari beliau. Ingat, Ridho Allah terletak pada Ridhonya Orang Tua.
Di balik kesuksesan mereka -para penulis buku Langkah Munuju Kesuksesan- terdapat banyak motivasi yang patut kita tahu. Salah satu nya mbak Reiny Okkie, Ketua Kpkers Hongkong. Di buku My Motivation, Dia mempunyai motivasi terbesar yakni ibu dan putrinya. Membahagiakan keduanya itulah janjinya. Berawal dari masa kecilnya yang sering melihat ibu dan bapak adu mulut, gara gara uang. Mba Reiny nekat menjemput rezeki di negri orang. Pun ketika Mba Reiny memutuskan untuk pisah hidup dengan suaminya. Dia merasa telah memisahkan kebahagian antara anak dan ayahnya. Itu pula yang membuat Mbak Reiny bertekad berangkat ke luar negri.
Janjinya, akan menyekolahkan putrinya setingggi mungkin.
Hari demi hari, putrinya tumbuh berkembang. Setiap hari ibunya merawat dengan cinta. Sampai pernah putrinya mendapatkan juara satu lomba menggambar dan mewarnai. Keduanya kekuatan besar ketika Mbak Reiny putus asa.
Sengaja saya ketik ulang kutipannya, mungkin ini janji dari motivasi besar selama di Negri Perantauan...
"Aku yakin, ketika dia dewasa nanti pasti dia akan mendapatkan jawaban atas pertanyaannya kenapa aku harus bekerja dan meninggalkan dia. Semua karena aku sangat menyayangi dia, dan,menginginkan segala yang terbaik untuknya. Aku ingin dia bahagia meski dia hidup dalam keluarga yang tak sempurna. Dia harus menjadi orang yang lebih baik dan lebih beruntung dari kedua orangtuanya."
Masih banyak lagi kisah inspiratif lainnya di buku Langkah Menuju Kesuksesan dan My Motivation, yang di susun oleh putra dari pasangan Ibu Jap Lie Sian dan Bapak Robert Lie ini. Beliau tak lain adalah Pak Johanes Ariffin Wijaya, penulis 30 buku best seller, pembicara dan pemilik Jasa usaha kontraktor yang bernama Artecon Indonesia.
Beliau juga pernah mengalami keterpurukan ketika di tolak beberapa penerbit buku pertamanya, "Bursa Berjangka". Namun karena beliau yakin dengan mimpinya, komitmen yang tinggi, di iringi dengan cinta, selalu bersyukur dan berdoa akhirnya buku tersebut berhasil terbit di Andi Offset, dan sekarang bukunya Best Seller ( Jempol buat beliau! para calon penulis harus di catet nih point ini hehe).
Semoga bermanfaat.
#Berkah!
#Musabbihaelabwa