Rabu, 07 Juni 2017

Menulis di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan ke-9 kalender hijriah. Dimana banyak muslim yang mengharapkan kedatangannya. Karena bulan tersebut bulan yang penuh keistimewaan. Diantaranya bulan yang penuh ampunan, keberkahan, dilipat pahala amal kebaikan dan masih banyak lagi.

Menurut salah satu penulis di buku antalogi 'Ramadhan, Moment of Life Revolution' bulan ini adalah momentum untuk merevolusi diri. Kenapa? Karena di bulan ini doa-doa yang dipanjatkan terijabah. Maka hebatkan keinginan, tinggikan impian lalu  sampaikan ke hadapan Allah, cantumkan di setiap qiyamullail kita. Insya Allah diberikan jalan menggapainya.

Masa ramadhan adalah masa dimana tubuh kita sehat, pikiran sehat. Seperti hadis riwayat berikut, "Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu." (HR Al-Bukhari). Berpuasa bukan hanya menahan haus dan lapar tapi menahan hawa nafsu. Secara tidak sadari, selama ramadhan dilatih untuk tidak marah.

Hmm apa hubungannya dengan menulis?

Dalam kondisi puasa, secara fisik dan jiwa bagus sekali untuk menulis karena dalam keadaan tenang, tidak dipenuhi amarah dan perut pun kosong. Dijelaskan dalam kitab Ta'limul Muta'alim karya Syekh Az-Zarnuji bahwa salah satu penyebab malas ketika dalam keadaan kenyang.

Dikutip dari bukunya Pak Dwi Suwiknyo, Writerpreneurship halaman 10, salah satu cara untuk memulihkan mood menulis yaitu membersihkan diri. Secara fisik bisa dengan mandi, wudhu lalu shalat sunah untuk menenangkan jiwa dan pikiran.

Nah, bukannya ramadhan dianjurkan perbanyak ibadah sholat sunah? Selesai sholat, gunakan waktu untuk menulis. Entah itu malam, selesai qiyamullail atau pagi, setelah shubuh.

Berikut alasan mengapa pagi hari, waktu paling tepat untuk menulis;

1. Kita punya banyak willpower di pagi hari. Will power adalah sumber daya terbatas yang terus menguap sepanjang hari. Kita banyak memilikinya saat kita bangun dan sangat sedikit saat sebelum kita tidur.
2. Kita lebih kreatif di pagi hari. Aktivitas kreatif berada di puncak selama dan setelah tidur. Dan pada saat yang sama bagian analytical otak menjadi lebih aktif.
3. Kita dalam mood yang bagus. Sangat mudah menulis saat mood sedang bagus dibanding ketika mood sedang tidak bagus.
4. Pagi hari Membantu Membangun Kebiasaan. Karena memiliki lebih banyak willpower di pagi hari, maka sangat mudah tindakan harian Anda menjadi kebiasaan.

Sedangkan jika menulis di malam hari punya kelebihan berikut:

1. Tidak ada gangguan. Lebih banyak waktu tidak akan ada seorang pun yang menganggu setelah jam kerja tradisional sehingga Anda bisa fokus 100% pada aktivitas menulis Anda.
2. Kejadian selama sehari memberi Anda inspirasi. Semua pengalaman yang Anda dapat selama seharian akan menginspirasi kreativitas Anda dan akan membantu Anda merangkai copy yang lebih baik.
3. Anda tidak tergesa-gesa untuk melakukan kegiatan lain. Saat Anda telah menyelesaikan semua pekerjaan pada satu hari, lebih mudah untuk melibatkan perasaan pada tulisan Anda.
(Sumber : https://shiq4.wordpress.com/2017/01/29/waktu-terbaik-untuk-menulis-2/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C1141960212)

Semoga dengan kegiatan produktif  seperti menulis, kita bisa menjadi orang-orang yang bertaqwa. Sebagaimana tujuan utama puasa.

"Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." (Q.S. Al Baqarah:183)

Mari, biasakan menulis dan ibadah sunah di bulan ramadhan. Harapannya, selesai ramadhan sudah terbiasa. Supaya bisa menjadi pemenang alumni ramadhan. #Nasehatdiri

Indramayu, 12 Ramadhan 1438 H.

Nur Musabikah.
*onedayonepost

Tidak ada komentar:

THEME BY RUMAH ES