Jumat, 16 Desember 2016

Harum kampung

Tiga puluh menit sekali mobil itu datang. Aku dan nenek sudah menunggu lima menit lebih awal. Jarak dari rumah ke terminal tidak jauh. Hari itu, tepat sayyidul ayyam. Ya, hari jum'at. Ada jadwal ke rumah yiko ( panggilan untuk anaknya nenek, laki-laki kedua dari beberapa saudara. Yi itu dua Ko sama aja dengan koko artinya abang ). Untuk menuju kesana butuh waktu setengah jam. Biasanya, aku bawa buku bacaan atau alquran untuk mengisi waktu kosong selama perjalanan. Kala itu, ada sesuatu yang beda. Berhubung hari jum'at, aku mengaji Alkahfi. Karena hawatir jika nyampe rumah, tidak ada waktu. Karena banyak kerjaan. Saat itu. Di sebuah salah satu terminal, bis yang kutumpangi berhenti. Para penumpang ada yang naik dan turun. Kulihat  segerombolan ibu-ibu muslimah, masuk bis. Kalau aku liat...

Rabu, 14 Desember 2016

Siapa Kau?

Kau mengetuk pintuku, diam. Lagi lagi... Berkali-kali kau mengetuk. Tapi kau berdiri terus di tempat. Tak bergerak. Masuk, enggan. Pulang, tak mau. Mau apa kau? Di dalam, aku tahu. Kau di depan. Tahukah? Aku tak karuan atas kehadiran kau. Kau masih saja diam. Ah, kau memang suka php-in. *penghuni hati HK, 14-12-2016 ^Onedayonepo...

Jumat, 09 Desember 2016

Kedua

    Pangeran Kecilku        Aku mengenalnya di istana hati. Tempat mengaji dan memperbaiki diri. Ya, sebuah madrasah yang konon dulu banyak santrinya. Setelah berubahnya zaman, semakin sedikit jumlahnya.   Assalam, namanya. Gedungnya berbentuk L. Deretan depan terdapat tiga ruangan. Semuanya digunakan untuk sekolah madrasah di siang hari. Kelas empat, lima dan enam. Malamnya digunakan untuk mengaji. Ada tingkat iqro, baca Alquran dan hafalan. Oh iya, ruangan tersebut juga biasa digunakan untuk sholat berjamaah. Bagian tengah untuk jamaah putra, putrinya di ruangan pinggir.     Tiap akhir tahun pembelajaran, mengadakan musabaqoh ( Lomba ) antar santri. Diantaranya; Lomba kaligrafi, hafalan nadhzoman, mewarnai kaligrafi, sholawat,...

Selasa, 06 Desember 2016

Pertama

2007 Syawal, bulan pertama awal masuk pembelajaran baru di Pesantren. Santri baru berdatangan dari berbagai penjuru, termasuk aku. Bagi santri lama, awal belajar lagi setelah libur panjang.  Menikmati kebersamaan dengan keluarga di rumah. Dua minggu setelah lebaran, aku berangkat meninggalkan keluarga untuk mencari mutiara islam, kata orang-orang mah. Malam sebelum berangkat, aku menyiapkan beberapa keperluan pribadi. Memasukannya dalam tas, mengecak ulang isinya, hawatir ada yang tidak terbawa. Jam dinding menunjukan angka sembilan. Pintu depan terbuka. Suara keras dentuman pintu tertutup. Tipukan seseorang menaruh sandal di ruang belakang samar-samar kutangkap. "Pasti Agis baru pulang," batinku. Belum sempat aku menyapanya, seseorang masuk kamar. Dia menyalamiku, melepas kopiah dan...

Senin, 05 Desember 2016

Volunteer

Suasana kantor setelah sholat maghrib riuh, seperti biasanya kami makan malam dengan menu masakan Indonesia. Bisa menghilangkan lelah aktifitas seharian. Ada hal yang bikin mata ini tak bisa berpaling. Sosok 'Cake kuning' bertenggar ditengah-tengah hidangan malam itu. Katanya untuk merayakan 'hari relawan sedunia'. Selesai makan, kami foto bersama. Ada beberapa diantara kami yang bawa kertas bertuliskan selamat hari relawan. Tak lupa cake kuningpun ikut serta. Setelahnya, aku kembali ke meja zakat, karena hari itu lumayan banyak yang berziswaf. Sebagian yang lain ada yang beres-beres, nyuci piring, ngepel dan kesibukan lainnya. "Ayok sini, anak-anakku. Saya suapin satu-satu," kata perempuan...

Kamis, 01 Desember 2016

Sabar

Malam kamis kemarin, ada obrolan ringan di group. Yakni cerita pengalaman menulis salah satu mentor di Odop 3, Mbak Wiwid. Selain itu ada kuis. Yah sayang, aku tidak nyimak karena jam segitu aku masih dalam kesibukan kerja. Padahal, kalau aku nyimak, pasti bisa jawab. Hehe. Itu lho, pertanyaan kedua. Semenjak mbak Nazlah ngasih tahu sosok Usman Arrumy, aku sering ngintip akun beliau di IG. *ups! Ada hal yang aku comot dari obrolan kemarin, ketika ada salah satu anggota yang katanya beberapa kali ditolak penerbit mayor. Aku bacanya terenyuh, padahal ketika scroll chat waktu pagi, masih fresh menyambut hari. Aku ikut merasakan yang dia rasa. Tapi, aku salut, sungguh! Dia sudah berani menulis satu buku. Acungkan jempol deh untuk dia. Apalagi sekarang naskahnya sudah terbit, walaupun indie. Semoga...

Cemburu

Jika suatu saat kau temukan aku diam, tak bersuara, tak menyungging sedikit bibir ini untuk mrnanggap obrolan dan menyendiri. Disaat itu... Aku sedang menyelimuti rasa pahit. Aku sedang menahan gejolak amarahku. Aku sedang mendinginkan rasa Dan aku tak mau memberi aura wajah murah kepadamu. Jangan berani kau bertanya, "kenapa neng?" Betaoa gusarnya aku, harus masang wajah seperti apa. Jangan.. Jangan kau tanya! Karena, akuuu.. Cemburu. HK, 29-11-2016. #onedayonepo...
THEME BY RUMAH ES