Jumat, 07 Oktober 2016

Tentang Keikhlasan

              ''Ada kasih yang mengalir, ketika kita dekat dengan orang yang ikhlas.
             Mencintai, menyayangi, dan melakukan sesuatu tanpa pamrih.''
                        (Nazma, Lampung)

            Apa yang terbesit ketika kita bicara ikhlas? Mungkin anda menyebutkan satu persatu kata untuk mengartikan ikhlas. Saya pribadi, pernah mendengar tausiyah Alm. Uje, menurut beliau ihklas itu hanya Allah dan pelakunya--orang yang ikhlas-- yang tahu.  Saya ingin berbagi kisah, mungkin ini bisa mencerahkan anda khususnya saya, tentang keihklasan.

     Namanya Nazma, ibu dari dua anak ini kerja di Hongkong kurang lebih 4 tahun. Pastinya banyak pahit dan manis kehidupan yang ia alami. Pahit kehidupan membuatnya lebih kuat menghadapi ujian. Manisnya membuat dia pandai bersyukur menjalani kehidupan dariNya.

   Pertengahan Mei 2013, Wanita asal Lampung ini selesai finish kontrak kerja selama 2 tahun di majikan ketiga. Dia berniat pulang ke Indonesia seterusnya, tidak kembali kerja ke Hongkong lagi. Dalam peraturan kerja, dua minggu sebelum visa habis, pekerja sudah boleh keluar dari rumah majikan. Begitupun dengan Nazma, dua minggu bebas. Dia memutuskan untuk tinggal di Kost an temannya.

   Kebetulan tanggal 15 dan 16 Mei, Koperasi yang dibawah naungan Dompet Dhuafa Hongkong (Dulu,2013) mengadakan seminar, mengundang motivator yang terkenal di Indonesia. Tidak lain untuk memberi bekal teman-teman TKI kelak pulang kampung. Nazma menawarkan diri untuk mendampingi beliau -motivator- selama di Hongkong, dan panitia meyetujuinya.

Sang Motivator membawa dua bidadarinya ke Hongkong. Ibu dan mamah mertua. Jarak antara kostan Nazma dan tempat mereka lumayan dekat. Biasanya Nazma jalan kaki menjemput mereka untuk menemani jalan-jalan ke tempat tertentu. Tak jarang juga Nazma membelikan makanan halal untuk mereka. Semua hal dilakukan Nazma dengan senang. Karena kebetulan Sang Motivator idolanya.

Hari H pun tiba, pagi-pagi sekali Nazma ke hotel Wanchai langsung ke tempat seminar. Singkat cerita, acara selesai, ditengah sang motivator sibuk membubuhkan tanda tangan dibuku peserta, beliau  memberi Nazma sebuah buku. Tak lain buku barunya. Selesai acara, Nazma mengantar beliau ke hotel untuk istirahat, karena sebelumnya beliau ngisi acara yang sama di Korea. Malamnya membelikan makan malam untuk mereka.

Nazma juga bercerita, katanya pernah nganter Sang motivator dan keluarga ke Shenzhen, Macau dan tempat lainnya. Tidak ketinggalan menemani belanja, beli oleh -oleh untuk keluarga di  Indonesia.

Beberapa hari kemudian, Sang Motivator dan keluarga pulang. Nazma mengantarnya ke Bandara, setelah pagi-pagi sudah bantu menyelesaikan Check out di Hotel. Ada rasa kehilangan dalam diri Nazma. "Serasa sudah kenal dekat," ujarnya.

Di perjalanan menuju Bandara, Sang motivator memberi sebuah amplop kepadanya. Nazma enggan terima, tapi kata ibu beliau, "Rezeki, ga boleh ditolak." Nazmapun menerimanya. Melepas mereka pergi, untuk kembali ketemu keluarga.

Di perjalanan pulang, Nazma membuka amplop tersebut. Terlihat uang kertas $100an. Kemudian menutup kembali, dan menikmati perjalanan pulang ke Kost.
***

Suatu hari, ketika Nazma sedang beneres lemari, tak sengaja Nazma menemukan amplop yang dulu dikasih Sang Motivator. Nazma hampir lupa. Niat mau mengambil uangnya, tiba-tiba Nazma terperanjat melihat isinya, "Ya Allah, banyak banget, alhamdulilaah." Akhirnya Nazma menggengam uang tersebut, terlihat ada dua kertas $100, dan dua kertas $1000an.
Ya, jumlah semuanya  $2200,
"Saya sering banget menemani tamu dari Indonesia, tapi  kali ini. lain. Selama menemani mereka  penuh cerita dan pelajaran. Apalagi pas melihat isi amplop yang mereka kasih, apa ini balasan dariNya untuk orang yang ihklas? Entahah," kisahnya mengahkiri obrolan saat itu.

#Harike6
#Onedayonepost

2 komentar:

Ummu Aemanah mengatakan...

ciaaaatttt bersambung ceritane,,,
mba tambahin komentar penulis donk mba tentang ikhlas,,,, dari ceritanya mba nazma ituuu

Musabbiha el Abwa mengatakan...

sukron udh mampir nok

THEME BY RUMAH ES