Jika melihat sejarah Nabi, arti hijrah adalah perjalanan/perpindahan Nabi dan para sahabat dari Mekah ke Madinah.
Saat itu dakwah Nabi di mekah tidak aman, banyak rintangan, ujian, siksaan, cemomohan bahkan diancam dibunuh. Ada beberapa sahabat yang disiksa hingga wafat. Hal tersebut merupakan penyebab Nabi pindah ke Madinah.
Ketika rombongan tiba di Madinah, sahabat anshar menyambut baik. Berjalannya waktu, Nabi memulai dakwahnya, mengatur siasat dan membentuk masyarakat Islam yang bebas ancaman dan tekanan, mengikat hubungan kekeluargaan antara kaum muhajirin dan anshar, dan menyusun strategi ekonomi, sosial dan dasar negara.
Dalam sebuah situs NU Online menyebutkan, Ibnu Qoyyim Al Jauzy mendefinisikan hijrah menjadi dua bagian: Hijrah lahiriyyah dan hijrah bathiniyah.
1. Hijrah lahiriyyah (fisik), bisa diartikan hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Nabi dan para sahabat rela meninggalkan kampung halaman, keluarga, harta benda, dan kemewahan. Mereka bersedia menghadapi kegetiran hidup demi mempertahankan aqidah dan menegakan kebenaran.
2. Hijrah bathiniyah, hijrah seorang hamba kepada Allah dan Rasulnya. Bisa juga disebut perjalanan spiritul seorang hamba kepada Tuhannya.
Di zaman modern ini, sudah selayaknya kita lakukan hijrah bathiniyah. Bukan hanya untuk mereka yang sedang jauh dari-Nya (baca: pemabuk, pecandu, dll) Namun kita semua umat islam yang ingin selalu dekat dengan-Nya.
Beberapa hari yang lalu, saya mengantar sepupu ke pondok pesantren. Ia baru lulus SMP. Orang tuanya menyuruh dia lebih mendalami ilmu agama, sehingga ia harus rela meninggalkan keluarga, ponsel, kesenangan dan fasilitas nyaman di rumah.
Bayangkan saja, hidup di Pon-Pest banyak sekali sesuatu yang mungkin tidak senang. Apapun serba ngantri, makan dengan lauk yang tidak selezat masakan orangtua. Ini merupakan contoh hijrah bathiniyah.
Mari berhijrah dari sesuatu yang dimurkai Allah kepada sesuatu yang diridhoi-Nya.
Semoga tidak hanya hijrah, tapi bisa istiqomah. Aamiin
Lantas, sudah sampai mana hijrah kita?
#onedayonepost
2 komentar:
Sudah sampai mana hijrah kita?
Deg!
Nampar saya sendiri juga
Posting Komentar