Minggu, 02 Juli 2017

Reuni SD


Percaya nggak, reuni SD lebih berkesan dari SMP, SMA?            

Reuni, pertemuan kembali dengan teman-kawa lama setelah sekian lama tidak bertemu. Biasanya momen lebaran waktu yang cocok untuk mengadakn reuni. Itu juga yang sering dilakukan kami, alumni SDN Sumuradem 1 di Indramayu.

Tahun 2003 kami lulus. Melanjutkan perjalanan hidup kami, eh lebay ya. Hehe. Ada sebagian yang lanjut sekolah tidak jauh dari rumah, ada juga yang lanjut sekolah tinggal di Pesantren.

Sejak 2009, Kami mengadakan reuni di bulan syawal, beberapa hari setelah lebaran. Selama saya di Hong Kong, saya merasa sedih melihat foto-foto mereka. Tahun ini, tepatnya  27 Juni 2017 kami mengadakan acara serupa. Sebelum hari H tiba, kami bikin grup whatsapp, salah satu admin woro-woro,”Bagi yang sudah punya istri dan anak mohon dibawa, biar ga CLBK” wkkkkk. Saya yang merasa masih sendiri, sempet kepikiran bakal bete berangkat seorang diri. Hiks

Pas hari H, jam delapan kurang lima belas menit, saya sudah siap, tinggal berangkat. Motor sudah di luar rumah, karena paginya selesai dicuci. Hehe, biar kinclong, soalnya beberapa hari hujan, jalanan becek, motor sudah kaya pake bedak lumpur. Wkkkkkkkk

Lanjut ya... saya menghubungi salah satu teman cewek. Sesuai kesepakatan kita bertemudi Masjid terekat.
Di tempat yang telah ditentukan, yakni SD kami tercinta, SDN Sumuradem 1, saya, aeni dan Imas termasuk orang yang rajin setelah Yomi, Hihihi. Ya, mereka belum ada yang sampai TKP. Sambil menunggu yang lainnya, kami ngobrol ngalor ngidul, biasa becanda ngakak yang tak jelas. Si aeni yang dulu ketua genk saya di kelas enam suka ngobrolin masa lalunya setiap kali dia bertengkar di kelas, haa.

Satu per satu teman-teman datang, khotib dan keluarga kecilnya, terus Kus, Basuni, Carlim, dan Egi dan istri, dan teman-teman lainnya.
Indonesia gitu lho, janji kumpul jam delapan, jam sebelas baru kumpul (eh poin ini jangan ditiru ya, harusnya kita ga boleh menyepelekan janji)
Sesuai kesepakatan kami berempat, saya, Yomi, Aeni dan Imas, berangkat dulu untuk booking tempat makan, kami memilih rumah makan di sekitar pesona laut, Eretan. Namun, sayang... Tempat itu buka jodoh kami.. Ya, rumah makan tersebut sudah gulung tikar. Akhirnya kami menghubungi Egi. Balik lagi dan kumpul di Patrol.

Setelah bertemu di sana, kami melanjutkan perjalanan ke selatan, kami berangkat menuju tempat makan selanjutnya di daerah Cilandak.
Beberapa menit saja, kami sudah sampai TKP, tempat makan yang berbentuk saung di tengah-tengah balong ikan. Bisa ngebayangin kan ya? Heheh

Dan, ternyata nunggu menu siap, lamanya minta ampun. Mungkin karena saya pribadi dari pagi belum makan. Jadi terasa lama nunggu. Hihi

Satu hal yang paling berkesan ketika teman-temn yang lain menyuruh sang mantan ketua kelas untuk sambutan, wkkkkkk denga bacolan yang bikin perut sakit, nahan tawa. Bayangkan saja, dulu dia suka merintah kami, menyiapkan doa dll. Tapi, pas reuni dia diam tak bersuara, bisa jadi malu sama istrinya. Hihi

Oh iya, ini jawaban terkait pertanyaan di atas. Kenapa lebih berkesan?
1.       Enam tahun kita bareng terus satu kelas, mungkin ini bedanya ya, kalau SMP/SMA, tiap naik kelas pasti kita menemukan anggota baru. Nah SD mah kagak. Kecuali memang jika ada dua  kelas, tapi jarang kan ya. Hihihi
2.       Ketika SD, kita masih polos, usia masih sedikit, banyak tingkah yang aneh dan lucu. Tidak heran, ketika cara reuni tiba untuk mengingat nama, akan terlontar pernyataan berikut:
“Eh, dia tuh yg dulu kurus, kecil.”
            “Eh, dia  itu lhooo yang dulu masih umbelan.”
“Eh, di itu lho yang kurus, jangkung kaya sengget.”
“Eh, dia itu lho yang dulu rambutnya kleriting.”
“Eh, itu lho yang kulitnya item.”
Dan pernyataan lain yang jauh berbeda dengan kondisi sekarang.

Apapun bentuk pertemuannya, semoga sillaturrahim terjaga.

Indramayu, 2 Juli 2017.











#onedayonepost








Tidak ada komentar:

THEME BY RUMAH ES