Selasa, 04 Juli 2017

Penikmat Rindu


Enam puluh bulan, kita tidak pernah bertemu. Waktu yang cukup lama untuk bisa mengusir rindu. Tapi tidak dengan aku. Laki-laki bermata sayu. Yang diam-diam mengintip akunmu.

Kamu terlalu istimewa di mataku. Sekarang, apalagi dulu. Perempuan riang dan lucu. Namun sedikit belagu. Bagaimana tidak? Kamu suka nolak tawaranku. Beribu alasan ketika aku bersedia menjemput di tempat kerja kamu.

"Enggak usah," katamu.
"Aku pulang bareng Mas Ayon."

Kamu menyebut nama salah satu rekan kerjamu. Yang kutahu dia punya kesibukan. Tidak mungkin bisa mengantarmu.

Nyesek!
Perempuan mana yang suka nolak tawaranku? Tidak ada. Selain kamu.

Tapi, aku masih suka kamu.

Kemarin, aku berkunjung ke laut.
Aku mandi di sana. Rasanya aku tak mau beranjak. Rasanya aku tak mau pisah dengan air.

Harus kamu tahu.

Karena aku tak mau kenangan bersamamu beranjak, pisah, lalu menghilang. Aku menikmati kerinduan kepadamu.

Dan kenangan pertama kamu menerima tawaranku. Kita main air bersama di tempat itu. Dulu. Lima tahun yang lalu.

"Mas, ayo pulang."

Tangan seseorang menepuk punggungku.

Aku menoleh. Berdiri. Beranjak pergi. Meraih tangan kanannya. Kupegang erat istriku.

"Izinkan aku merindu perempuan lain. Sebentar saja," batinku.

*onedayonepost

3 komentar:

Wiwid Nurwidayati mengatakan...

Wew...

Sang Mahadewa mengatakan...

Ngo Kwaju Lei ...
hehehe :)
Perempuan lain itu yang sedang dirindunya?

Musabbiha el Abwa mengatakan...

hehe iya Kang

THEME BY RUMAH ES