Rabu, 30 November 2016

Keasyikan BW

Satu minggu sudah, cuaca di tempat saya di bawah 20°C. Lumayan dingin, tiap keluar rumah pasti pake dua lapis baju, celana panjang, pake sepatu plus kaos kaki, dan kerudung. Lumayan penghangat leher. Hehe Pagi itu, nenek -mongmongan saya- minta dibikinin indomie goreng. Ya, banyak orang HK yang doyan banget mie nusantara itu. Biasanya nenek sarapan roti. Mungkin karena cuaca dingin, makanan yit-yit e (sedikit panas) menjadi pilihannya. Jam 08:30 saya sudah rebus air. Sambil nunggu air mendidih, daripada mata dan tangan nganggur, saya raih hape, buka WA. Ngintip group share odop. Berselancarlah satu persatu di link yang ada di sana. Saking nyamannya BW, air rebus lumayan agak lama mendidih, saya taruh mi. Tak lama, saya angkat dan taruh di piring. Sebelumnya mi tersebut saya saring, biar tidak...

CINTA

Jika mencintainya menyakitkan, kenapa kau masih mendekati? Lupakan dan jauhi. Jika dirinya mendekati? Diam saja, pura-pura dan cuek. Biarkan cintanya menyapamu, pasti mengusiknya. Dan... Pasti... Dia akan merasa betapa sakitnya mencintai. Seperti kawanmu mencintainya. ~Terinspirasi dari kisahnya seorang sahabat. Hehe #onedayonepost HK, 29-11-201...

Senin, 28 November 2016

Orang yang paling menderita

Kehidupan itu ibarat roda. Ketika kita sedang di bawah, saya pribadi sering meratapi, mengeluh. Padahal di luar sana banyak yang lebih bawah lagi dari kita. Seberapa asam saat posisi kita di bawah harusnya bersyukur. Seberapa manis saat posisi kita di atas harusnya lebih bersyukur. Jangan sampe kita menderita di dunia hanya karena sering mengeluh dan tidak bersyukur. *Renungan ini saya tulis ketika selesai baca tulisan Bang Syaiha, Founder Odop. Cek deh biar tahu cerita lengkapnya www.bangsyaiha.com. Postan tanggal 22 November. Mari, capcuuuus..... #Onedayonepost HK, 29-11-201...

Sabtu, 26 November 2016

(3)

Guruku Idolaku Masih hangat untuk mengenang sesorang yang mengajarkan dengan penuh keikhlasan. Sosok itu adalah guru. Banyak sekali guru kehidupan yang saya temui hingga detik ini. Sedikit saya ceritakan salah satu diantara mereka. Sosok itu saya temui ketika usia 10 tahun hingga belasan. Beliau adalah guru ngaji saya. Saat itu umur beliau masih sangat muda, tiga puluh tahun-an. Dan belum berkeluarga. Suaranya yang merdu, kesempatan beliau untuk melatih para santrinya bersholawat. Tidak heran jika santrinya banyak yang mahir bersholawat dan adzan. Pernah pada suatu hari, disela beliau menerangkan pelajaran, tiba-tiba beliau bertanya satu persatu kepada santrinya, "Kamu di rumah udah pake kerudung belum?" Satu persatu dari kami menggeleng. Ya, saat itu kami belum terbiasa pake kerudung....

Rabu, 23 November 2016

Jejakku di Hong Kong

               Penari  Jaipong  di  Victory       Jika ada yang bilang BMI Hongkong surganya para BMI itu tepat sekali. Pasalnya setiap hari libur tiba, entah itu hari minggu, saptu bahkan hari biasa pasti ada kegiataan positif yang produktif diadakan oleh Organisasi. Organisasi tersebut dari BMI itu sendiri yang bentuk. Selain itu ada juga lembaga-lembaga resmi di Hongkong turut membantu mengadakan kegiatan untuk mengisi liburan. Kegiatannya beragam, ada kursus, sekolah tinggi, belajar ngaji, seminar kewirausahaan, pengajian rohani yang tak jarang mereka mengundang ustadz-ustadz kondang dari tanah air. Lengkap deh pokoknya!       Bicara soal belajar, ada juga...

Selasa, 22 November 2016

(2)

Ketika saya di puncak, saya melihat dari ketinggian semuanya kecil termasuk gedung yang menjulang tinggi, pohon-pohon terlihat warnanya saja. Manusia? Kecil kayak semut, nyaris tak terlihat malah. Intinya, melihat sesuatu dari atas telihat kecil dan sangat dekat. Sama seperti manusia. Ketika manusia sukses usahanya, nempel jabatanya, banyak dipercaya sama orang, banyak dikagumi oleh orang pasti ada rasa melihat dibawahnya kecil. Bener kan? Ya, wajar. Hukum alam. Tapi.. Jangan karena di atas, bisa semena-mena sama yang di bawah. Jangan karena diatas tak menghiraukan pendapat mereka. Jangan karena diatas seenaknya nginjak yang dibawah. Bukannya di atas gunung ada langit? Bukannya diatas manusia ada Sang Pencipta? ^Renungan pulang dari hiking awal oktober kemarin. Mohon maaf jika ada kalimat...

Tantangan

"Kaka, mienya pedes... " Teriakan nenek dari ruang makan terdengar sampe dapur. Aku kelimpungan, keluar dapur, mendatangi panggilannya. "Duh... Terus gimana, Nek? Perlu saya bikin lagi?" "Ga usah," jawabnya agak kesal. Mulutnya masih ngunyah mie. "Maaf, ya." Dia diam, tidak menggubrisku. Akupun kembali ke dapur, liat tempat sampah. Bekas bungkus bumbu saos mie terbuka lebar. Ya, aku lupa ngasih saos. Biasanya nenek tidak pernah mau. Pedas, katanya. Pagi itu sekitar pukul 08:30, aku asik BW ke link anggota odop. Sampe tidak fokus bikin mie untuk nenek. Hehe. Nenek, aku biasa memanggil. Usianya 81 tahun. Wanita kurus, berambut dan berkulit putih itu sangat religius. Terlihat ketika dia husyu berdoa di depan patung kecil, seorang laki-laki yang berdiri terlentang pada sebuah kayu. Kedua telapak...

Senin, 21 November 2016

Renungan (1)

Alkisah, ada seorang gadis hidup di Negeri rantau untuk mencari rezeki. Ditengah kesibukannya kerja, dia rajin menulis. Dia gabung beberapa grup online belajar kepenulisan untuk memperbaiki tulisanya yang asal. Suatu hari, dia mendapatkan kabar bahwa ada lomba menulis. Lomba tersebut dibagi dalam beberapa jenis diantaranya cerpen, opini dan kisah inspiratif. Temanya tentang "Melestarikan Budaya." Berhubung belum bisa menguasai cerpen, akhirnya dia memutuskan ikut lomba kisah Inspirasi. Dengan sisa waktu yang ada, dia semaksimal mungkin mencari bahan tulisan. Dia bingung. Pasalnya, tidak ada teman satupun yang aktif meletarikan kebudayaan Nusantara selama di Negeri rantau. Akhirnya, pagi-pagi sekali di hari libur, dia keliling di tempat-tempat tertentu. Tak lama dia menemukan organisasi yang...

Surat Untukmu

Assalamu'alaikum Beib... Pertemuan pertama, selalu meninggalkan kesan. Tidak akan lupa dan hilang, selama umur dan daya ingat kita ada. Aku mengenalmu ahir tahun 2013. Wajahmu yang imut dengan tubuh yang kurus. Kupikir, umurmu lebih muda dariku. Eh ternyata tidak. Suaramu kecil, terdengar melengking jika kamu berteriak sedikit saja. Layaknya sebuah hubungan, aku dan kamu selalu tukar obrolan. Ya, kita sama-sama tahu kondisi keluarga, walaupun kamu jauh lebih sedikit menceritakannya. Aku paham itu. Kamu sedikit tertutup. Seperti kaleng ikan yang tak tersentuh para emak di dapur. Tapi, ketika aku curhat. Petuah, nasehatmu meluncur deras. Tak jarang kamu selalu menepuk-nepuk punggungku, menenangkan. Bukan hanya itu, tiap pertemuan adalah kewajiban kita untuk makan sepiring berdua. Masih terasa...

Surat Untukmu

Assalamu'alaikum Beib... Pertemuan pertama, selalu meninggalkan kesan. Tidak akan lupa dan hilang, selama umur dan daya ingat kita ada. Aku mengenalmu ahir tahun 2013. Wajahmu yang imut dengan tubuh yang kurus. Kupikir, umurmu lebih muda dariku. Eh ternyata tidak. Suaramu kecil, terdengar melengking jika kamu berteriak sedikit saja. Layaknya sebuah hubungan, aku dan kamu selalu tukar obrolan. Ya, kita sama-sama tahu kondisi keluarga, walaupun kamu jauh lebih sedikit menceritakannya. Aku paham itu. Kamu sedikit tertutup. Seperti kaleng ikan yang tak tersentuh para emak di dapur. Tapi, ketika aku curhat. Petuah, nasehatmu meluncur deras. Tak jarang kamu selalu menepuk-nepuk punggungku, menenangkan. Bukan hanya itu, tiap pertemuan adalah kewajiban kita untuk makan sepiring berdua. Masih terasa...

Minggu, 20 November 2016

Sebungkus Cinta

Sebungkus Cinta Oleh; Nur M Selintas terbayang tentang kau Ketika cerewet tentang baju yang kukenakan Ketika ikut ribut tentang kusamnya wajah Dan Ketika aku salah posisi duduk makan. Ada... Masih banyak Sesuatu yang kau usik. Aku kurang suka Aku sedikit berduka. Ah, itu hanya sebungkus cinta yang kau elus pada diriku, Bu. Lembut, tak pernah kusut. #Onedayonepost HK, 22-11/201...

Selasa, 15 November 2016

Tentang Saya

Dua puluh lima tahun. Tepatnya 3 April kemarin (silahkan yang mau sekedar ngasih ucapan atau doa). Hihi Angka yang cukup banyak. Walaupun kata orang, setelah berkeluarga baru merasakan garam gulanya hidup. Iya sih.. Tapi, saya sudah sering nyicip garamnya. Hmm Saya anak ke-2 dari 7 bersaudara. Ya, adek saya 5 ( Colek Iput ). Saya hidup di tengah-tengah keluarga yang mengutamakan agama. Semenjak kecil orangtua getol banget nyuruh saya ngaji, sekolah madrasah. Jamannya SD, pulang sekolah makan, salat, terus berangkat sekolah madrasah. Abis ashar main. Maghrib berangkat ngaji pulang ke rumah selesai Isya. Hari-hari begitu... Hingga tak terasa usia semakin bertambah. ( oh iyaa.. Ternyata satu madrasah sama Kang Fery ). Lewat Odop, saya ketemu beliau. Lulus SMP, saya melanjutkan MAN tinggal di...

Sabtu, 12 November 2016

Dokter Cantik

Aliran semangat datang, ketika ingat masa sakit menapaki kerikil kehidupan. Kurang lebih 4 bulan saya tinggal di daerah Parung. Ikut belajar bahasa asing dan keahlian kerja. Semuanya dilakukan untuk memenuhi persyaratan kerja. Ya, saya memilih kerja diluar negeri karena suatu hal. Diakhir masa proses, saya ketiban musibah. Tiba-tiba saja, sakit. Padahal tidak lama lagi bikin pasport dan siap berangkat ke Negeri yang dituju. Seperti bunga yang mau mekar, terombang angin besar. Antara jatuh dan tidak. Bagaimana tidak risau, sakitnya bikin jalan susah. Telapak kaki kiri bagian belakang  terpaksa menumpu. Karena telapak bagian depan ada luka. Hingga sekarang saya tidak paham apa penyebab datangnya luka tersebut. Karena tidak ingin berlarut dalam sakit, saya ijin periksa ke Dokter. Ada seorang...

Jumat, 11 November 2016

Tantangan pekan 5

Dua Tahun yang lalu... Hatiku tercabik ketika melihat semua jari tangan kering, ada beberapa robekan di setiap urat. Sedikit berdarah. Apalagi 5 waktu harus nyentuh air, wudhu. Rasa dingin menyebar keseluruh urat-urat, menggerogori kulit, menusuk hingga tulang rusuk. Sreett! Sakit sekali. Ketika bibir lupa tak dioles lap balm, kering kasar. Perih tak terperi. Akibatnya setiap makan asam atau pedas, sakitnya menghantam kembali. Kulepas sarung tangan karena selesai nyuci piring. Rasa dingin menggelitik dari ujung jari. Kurapihkan meja makan, menaru kembali vas bunga dan tisu kotak. Dengan langkah berjinjit menapaki lantai yang dingin, aku pergi ke kamar untuk istirahat. "Kaka...." Tiba-tiba suara buboss menyetop langkahku. Belum sempat aku tanggap, ucapan selanjutnya menyeloroh, "Besok saya...

Kamis, 10 November 2016

Terima Kasih

Pepatah mengatakan, "Dimanapun kamu berada jadikan sebagai madrasah, Siapapun orang yang kamu temui jadikan sebagai guru dan waktu yang kamu jalani jadikan sebagai waktu belajar." Selama saya hidup di tanah rantau, selalu inget pepatah tersebut. Banyak orang, tempat baru yang saya temui. Saya tidak mau hal-hal baru tersebut lewat begitu saja. Ada hal unik ketika saya melihat kebiasaan orang sini (HK). Ya, majikan saya. Dia ini enteng banget mengucapakan 'terima kasih', kalau dalam bahasa kantonisnya emkoi, emkosai, toce, dan mungkin masih ada lagi. Padahal kalaupun dia tidak mengucapkan terima kasihpun tidak masalah buat saya. Toh, itu emang kerjaan saya. Malah saya ngerasa 'sungkan/malu' dia bilang terima kasih. Lha wong itu kewajiban saya, dan diapun ngasih gaji. Ucapan terima kasih itu...

Selasa, 08 November 2016

Air Mancur

Juli 2013, untuk pertama kalinya saya pergi ke Jawa Timur seorang diri. Karena urusan mendadak, memenuhi persyaratan kerja. Untung saja mimi bersedia mengantar saya ke Terminal. Saya lebih milih waktu malam untuk perjalanan. Besoknya, sekitar jam 1 siang, saya sudah nyampe di Bungurasih. Di lanjutkan naik ojek ke tempat tujuan. Kantor masih buka. Tapi orang yang saya cari sudah pulang. Ahirnya saya bermalam di penginapan. Bukan hanya saya, banyak para calon pekerja yang sedang mengurus syarat-syarat atau belajar bahasa asing. Hari kedua, pagi pagi saya sudah bertandang ke kantor. Berharap, cepat selesai dan cepat kerja. Tidak lama menunggu orang yang saya cari datang. Pak Erik namanya, pemilik PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) di daerah Sidoarjo. "Nanti kalau sudah beres, kamu...

Luka

Ia adalah bentuk kesakitan disebabkan jatuh, benturan, dll. Bisa sembuh? Bisa, lama memang. Setelah diberi obat, dibalut kain,  masih ada jarak waktu sehingga ia mengecil, mengering kemudian menghilang. Iya hilang luka tadi, hilang rasa sakit. Tapi, ada bekas yang mungkin tidak bisa hilang. Warnanya beda dengan asli warna kulit. Suatu hari jika kita liat bekas luka tadi, pasti akan bergeming, "oh iya ya....ini kan bekas jatuh dulu." Ada rasa lega, karena kita bisa melewati rasa sakit. Sama halnya dengan luka dihati, butuh proses untuk menghilangkan rasa sakit. Luka yang dibalut dengan nasehat-nasehat. Biarkan waktu mengalir, membawa pergi rasa pahit. Setelah memakan waktu lama luka itu hilang, rasa sakit hilang. Tapi suatu hari nanti jika kita meraba kenangan, pasti kita akan ngebatin,...

Rabu, 02 November 2016

Cinta Pertama

"Cepet ganti celana, jangan pakai rok!" perintahnya. Dia menyiapkan sepeda tuanya di belakang rumah. Memeriksa ban, jeruji, hawatir ada yang tidak beres. Aku? Yang sedari tadi duduk di area dapur bergegas memenuhi perintahnya. "Mau kemana, Ma?" Mama, panggilanku untuknya, suami ibu. "Ke sawah, nengok. Pulang pas Maghrib, biar ga teklok puasanya." Asik! Sebuah kebahagiaan bagiku diajak jalan-jalan. Apalagi ramadhan, nunggu maghrib kerasa lamanya. Selesai ganti celana, aku yang masih umuran belasan tahun di angkat, duduk di kursi sepeda. Tangannya meraih kedua tanganku untuk megang erat dudukannya. Kemudian kedua kakiku diiket dengan kerudung Ibu yang tidak terpake. Agar tidak jatuh, katanya. Semuanya siap. Mama mengalihkan penyanggak sepeda dengan salah satu kakinya. Dia sudah bersiap menaiki,...
THEME BY RUMAH ES