Selasa, 25 Oktober 2016

Sandal Terbaik

3 Oktober 2016, awal mengikuti tantangan Odop. Berarti sudah satu bulan lebih gabung Odop. Alhamdulilaah nikmat yang luar biasa, bisa kumpul sama orang-orang yang satu passion (nulis). Walaupun keteteran, harus bagi waktu antara kerja yang lumayan banyak, mengerjakan PR, NgJuz (kurleb 1jam) dan kesibukan lainnya.

Mencapai sesuatu, mustahil jika mulus-mulus saja. Sama saja dengan menulis. Jujur, saya sendiri sering drop karena mood lagi tidak karuan, lihat tulisan member odop lainnya yang lebih bagus dan sehari full kerja. Hhh terbersit, pengen banget out dari grup. Hehehe

Tapi, setelah saya tengok lagi niat awal. Saya bangkit. Ya, niat meninggalkan jejak untuk keluarga, menyampaikan pesan kepada mereka. Apalagi setelah baca pesan Bang Syaiha, founder Odop, katanya, "Nulis di blog itu untuk latihan, biar disiplin. Selain itu agar banyak orang yang tahu kita penulis. Itu pasar kita menjual buku, kelak."

Hening baca pesan beliau...

Lain halnya dengan Mas Heru, member Odop 2. Beliau berpesan, " Jangan ditunda, tulis saja. Jangan takut tulisan kita jelek. Ini tahap belajar kok. Bukan kirim naskah ke penerbit." Ya, tahap belajar. Rasanya seperti anak kecil sedang merangkak meraih sesuatu. Jatuh bangun jatuh bangun dan seterusnya....

Semoga tulisan ini, bagi saya pribadi sebagai sandal terbaik untuk melindungi ketika melewati kerikil selama perjalanan menulis.

#onedayonepost.

HK, 09-11-2016

4 komentar:

Sang Mahadewa mengatakan...

Nah ...
Jangan pernah absen menulis di blog, seharipun. Itu akan membunuh api semangat menulis kita pelan-pelan.

Menulislah meski hanya dua paragraf, setiap hari.

Jangan menulis yang berat-berat!
Mustahil kita bisa rutin ngeblog satu bulan penuh, kalau yang kita tulis Cerpen, Puisi, Opini. Itu tulisan berat, yang membutuhkan daya imajinasi tingkat tinggi.

Untuk berlatih disiplin menulis, menulislah yang sederhana. Apa yang hari ini terlintas dalam benak kita, apa yang hari ini terjadi pada kita, apa yang hari ini kita lihat, jadikan bahan tulisan. Tidak perlu panjang, puitis, dsb.

Baru, jika ada waktu berlebih dan ide yang cemerlang, sesekali kita sisipi tulisan berimajinasi tinggi tadi (cerpen, puisi, opini, dll)

Semangat terus, mbk Musabbiha.

Musabbiha el Abwa mengatakan...

Hatur nuhun, Mas. huhu terharu dapet nasehat dari suhu

Wiwid Nurwidayati mengatakan...

Wah Kang Heru kasih wejangan

Semangat mbak

Musabbiha el Abwa mengatakan...

makasih mb. siap...

THEME BY RUMAH ES