"Bakso.. Bakso... "
Suara pedagang keliling memanggil kami untuk merogoh dompet ibu. Habis ashar, waktu kumpulnya keluarga di Teras rumah. Saya dan adik-adik biasanya pulang sekolah madrasah, kecuali si kembar masih kecil.
"Mimi, beli dong, " ujar si Aris.
" Dua mangkok aja. Barengan ya.. "
Ibu dengan sigap memberi uang kertas ribuan. Biasanya saya suka makan bareng sama Yuyun, dan Nopi. Aris, Ma'ruf dan Nopa. Kami tidak pernah mengeluh makan bakso semangkuk bertiga. Hal itu sudah terbiasa. Kami malah merasa melihat ibu susah nyari uang.
Ada sepasang mata yang melihat kami lahap makan. Tidak sedikitpun bicara kepada kami kecuali, "Makanya hati-hati, pelan-pelan." Biasanya ucapan itu yang selalu beliau lontarkan karena mendengar kami ribut suara cekcok rebutan dan suara sendok beradu.
Selesai...
Senin, 31 Oktober 2016
Jumat, 28 Oktober 2016
Tantangan Pekan Ketiga

Manis Setelah Pahit
Penulis : Edi Mulyono
Penerbit: Diva Press
Tebal : 100 hlm.
Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini, apalagi bersinggungan dengan materi. Hanya orang yang bersungguh-sungguh, sabar, berdoa yang akan meraih impian tersebut.
Buku ini menjelaskan sebuah perjuangan Penulis, merintis Diva Press. Awal menerbitkan buku hutang kepada sebuah percetakan besar di Jogja. Di sela-sela sibuknya menjalani Program Masternya beliau (baca:penulis) sering bawa tas ransel besar. Isinya buku-buku untuk dititipkan ke bakul baku sekitar UIN Jogja. Tak jarang, beliau selalu ditolak beberapa toko buku.
Beliau juga pernah mengalami...
Selasa, 25 Oktober 2016
Nastar Rasa Jomblo
Hari Minggu adalah hari bebas, libur kerja. Seperti teman-teman lainnya saya pun lebih suka kumpul-kumpul untuk sekedar ngobrol. Pagi itu, disebuah pertemuan, ada teman saya tidak biasanya bawa makanan bikinan sendiri.
"Ini mau ga, tapi ga tau enak gaknya. Pertama bikin." Dia menyodorkan sebuah kotak sambil memperbaiki jilbabnya yang miring.
"Saya duluan, ya... " Dian mengambil bulatan kuning itu.
"Hmm, kalau lidah Indonesia, ini kurang manis. Tapi kalau orang Hongkong yang makan, pas deh buat lidah mereka. Tapi oke lah, enak ko!" Dian mulai berkomentar.
"Emang di rumah majikan ada oven mbak?" tanyaku ikut nyicip juga.
"Ada, neng," jawabnya.
"Enak ya, bisa bikin-bikin kue. Enak ko mbak, cuman bentuk buletnya kurang cantik kalau buat dijual."
"Betul," Dian menimpali.
Mbak Ria tersenyum menanggapi...
Sandal Terbaik
3 Oktober 2016, awal mengikuti tantangan Odop. Berarti sudah satu bulan lebih gabung Odop. Alhamdulilaah nikmat yang luar biasa, bisa kumpul sama orang-orang yang satu passion (nulis). Walaupun keteteran, harus bagi waktu antara kerja yang lumayan banyak, mengerjakan PR, NgJuz (kurleb 1jam) dan kesibukan lainnya.
Mencapai sesuatu, mustahil jika mulus-mulus saja. Sama saja dengan menulis. Jujur, saya sendiri sering drop karena mood lagi tidak karuan, lihat tulisan member odop lainnya yang lebih bagus dan sehari full kerja. Hhh terbersit, pengen banget out dari grup. Hehehe
Tapi, setelah saya tengok lagi niat awal. Saya bangkit. Ya, niat meninggalkan jejak untuk keluarga, menyampaikan pesan kepada mereka. Apalagi setelah baca pesan Bang Syaiha, founder Odop, katanya, "Nulis di blog itu untuk...
Motivasi Menulis
Di sebuah acara seminar kepenulisan, Sang mentor ditanya oleh salah satu audiens.
"Mas, kenapa selama ini selalu menulis tentang perempuan?"
"Karena sampe sekarang Allah menganugrahkan anak kepada kami yang semuanya perempuan. Saya harap, buku-buku tersebut mejadi penasihat dan penyemangat bagi kehidupan mereka kelak."
***
Sudahkah kita menulis sesuatu untuk memberi nasehat kepada keluarga??
HK, 24 oktober 2016.
#onedayonepost
#Batc...
Aku dan Menulis 2
Kenapa ikut lomba?
Bagi saya lomba itu, moment kepepet untuk bisa menulis. Dengan waktu yang disediakan panitia kita dituntut untuk menghasilkan tulisan baik.
Untuk kedua kalinya, saya menantang sendiri ikut lomba nulis. Kala itu, yang mengadakan sebuah komunitas penulis dari TKI di HK. Ada lomba cerpen dan menulis di blog dengan tema sebuah buku. Saya lebih memilih yang kedua, karena saya merasa masih kaku nulis cerpen.
Komunitas tersebut mengadakan acara bekerja sama dengan salah satu penulis Indonesia. Lomba point kedua pun harus ambil tema dalam buku terbitan beliau, yaitu buku kumpulan tulisan TKI HK. Isinya tentang perjuangan menggapai impian mereka.
Dengan modal 'asal ikut' karena ingin mengasah ilmu nulis, jadilah saya mulai mengisi blog. Padahal sebelumnya, jarang sekali buka-buka....
Sabtu, 22 Oktober 2016
Aku dan Menulis
Suatu hari, ketika aku jalan-jalan di Facebook ada info yang membuat mata melotot. Aku fokus ke tanggal yang tertera dalam info tersebut. Tiga April? Ah, itukan tanggal istimewaku. Moment dimana aku harus bersyukur masih diberi umur, moment dimana aku harus bertanya apa saja yang sudah aku lakukakan untuk diri, keluarga, orang-orang sekitar, agama, bahkan negara. Hmm muluk sih :D
Info tersebut adalah lomba menulis khusus TKI HK. Temanya 'sepenggal kisah perjalanan hidup' dan deadlinenya tanggal cantik tersebut. Aku langsung bertekad diri, harus ikut lomba, "Niat mau menghasilkan tulisan dihari spesialku," janjiku saat itu. Sedikitpun aku tidak mengharapkan menang. Karena memang ilmu menulisku masih cetek.
Hari demi hari aku sibuk dengan bahan tulisan....
Selasa, 18 Oktober 2016
Obat Malas
"Mbak, minta daftar bedah tulisan dong. Saya cari ga ketemu."
Sebuah pesan WA masuk dari member Odop. Saya bergegas nengok group, manjat, melewati beratus-ratus obrolan. Setelah beberapa menit, chat yang dituju ketemu. Tidak lama, saya bintangi dan copas kirim ke dia.
"Saya lagi males nulis. Ga tau kenapa, mungkin sibuk karena kerjaan."
Tiba-tiba pesan itu meluncur dari ketikan tangan saya. Tidak diduga dia bales dengan kegalauan juga, sama-sama lagi males menulis. Tidak hanya itu dia juga bingung mau menulis apa, tidak ada ide, sampai merasa berat menulis. Saya mengangguk paham, baca chatnya.
Lama kita ngobrol, sampai akhirnya saya ingat pesan dari buku 'tips menulis'. Buku tersebut saya beli diawal-awal mau belajar menulis.
Kurang lebih begini, "Bayangkan besok anda...
Kamis, 13 Oktober 2016
Dua Perempuan
Dua perempuan masuk terburu-buru. Berebut tempat duduk yang masih kosong. Kereta melanjutkan perjalanannya setelah semua penumpang masuk. Ada beberapa kursi yang kosong, tapi ada saja yang lebih memilih senderan di tepi jendela.
Aku yang tak jauh duduk dari dua perempuan tadi, terusik karena obrolannya. Suara pertama ndesah resah, suara lainnya tetap pada pendiriannya. Pagi itu MTR --sebutan untuk kereta listrik-- ,lumayan lengah, tidak terlalu sumpek seperti biasanya.
"Wis, pokoke aku tetep muleh!" Suara perempuan jilbab merah, sambil nutul androidnya. Kemungkinan umurnya masih 30an.
"Majikanku suruh nambah kontrak. Pinter banget dia. Update terus berita. Tak pikir-pikir lagi lah," Perempuan yang lebih muda ini sangat gelisah. Rambutnya menjuntai panjang ke bawah.
Tidak sengaja mendengar...
Sebuah Obrolan
Hidup di perantauan paling bahagia jika ngobrol sama kawan lama, walaupun lewat medsos. Sebut saja namanya Ade, kawan saya dulu di Sekolah Menengah (MAN:Madrasah aliyah Negri). Sekolah kami terletak di Cirebon. Tepat di komplek pondok pesantren. Kami pun tinggal di ponpest selama sekolah.
Seperti biasanya, obrolan kami -selama saya di perantauan- tidak jauh dari nostalgia hidup di ponpest. Mulai dari kebiasaan selama nyantri sampai ngobrolin kawan-kawan lain yang udah nikah. Terkadang jika ada berita booming di tanah air yang saya tidak ngerti, saya tanya dan Ade dengan senang hati jelasin. Hehe
Pernah pada suatu obrolan, Ade cerita tentang teman kantornya. Intinya sih, doi kagum sama temannya itu. Ada pesan yang menurut saya sangat sayang kalau lupa. Walhasil saya harus menulisnya di...
Rabu, 12 Oktober 2016
Jaga Hati
Oleh: Nur Musabikah
Untuk kau
Yang sedang mengejar waktu
Memenuhi segala kebutuhan
Menambah kurangnya kesholehan
Aku tahu
Kau sakit dikala melihat mereka berduaan
Kau risih dikala melihat wanita cantik
Kau benci dikala shubuhmu kesiangan
Aku tahu
Kau susah payah bekerja keras
Untuk membantu orangtuamu
Untuk menabung, biaya menghalalkan wanita pilihanmu
Untuk memikirkan masa depanmu
Ketika mentari bersinar
Semangatmu mulai hidup
Ketika bintang memancar
Matamu kian meredup
Melepas lelah yang tak pernah kelar
Menjemput mimpi yang belum kau dekap
Untukmu....
Jaga selalu hatimu.
#Harike7
#Onedayonepost
Hongkong, 12 Oktober 20...
Jumat, 07 Oktober 2016
Tentang Keikhlasan
''Ada kasih yang mengalir, ketika kita dekat dengan orang yang ikhlas.
Mencintai, menyayangi, dan melakukan sesuatu tanpa pamrih.''
(Nazma, Lampung)
Apa yang terbesit ketika kita bicara ikhlas? Mungkin anda menyebutkan satu persatu kata untuk mengartikan ikhlas. Saya pribadi, pernah mendengar tausiyah Alm. Uje, menurut beliau ihklas itu hanya Allah dan pelakunya--orang yang ikhlas-- yang tahu. Saya ingin berbagi kisah, mungkin...
Pintu Hijrahku
Jika ada yang bilang TKI Hongkong ada yang lesbian, itu fakta! Benar sekali. Aku salah satu dari mereka. Aku pernah terpelosok di dalamnya. Aku pernah tersesat di jalanNya, Astaghfirullahal'adziiim.
Tahun 2010 aku merantau untuk mengais rezeki. Cerita manis yang berbuah menggiurkan dari tetangga itu alasan aku merantau ke Hongkong. Kebetulan orang tua merestui. Di kontrak pertama, jobku jaga nenek yang dirawat di panti jompo. Dari pagi sampe sore ke panti, pulang ke rumah masakin untuk majikan (anakna nenek). Setiap libur dikasih setengah hari sama majikan, hari sabtu. Ya, hari sabtu, tidak seperti teman-teman TKI lainnya yang libur hari minggu.
Setiap liburan datang, aku pergi jalan jalan dengan gebetanku. Ya, gebetanku...
Kamis, 06 Oktober 2016
Muhasabah Diri
Jika kamu datang
Aku bahagia sekali
Sungguh, Aku tidak bohong!
Tapi...
Rasa sedih juga ikut nimbrung
Jika kamu muncul
Orang-orang tak kukenalpun ngumpul
Seperti saudara, yang tak lama kumpul
Walaupun kamu datang setahun sekali
Bagiku itu sangat berarti
Untuk bisa lebih memperbaiki
Agar bisa lebih dekat pada Robbi
Walaupun kamu datang setahun sekali
Kamu bikin hati terperi
Mengingatkan apa saja yang aku beri
Kepada keluarga, kawan dan sesama insani
Aku selalu menunggumu, sayang
Berharap orang yang terdekat semakin sayang
Di usiaku yang terus berkembang
Oh, Hari lahirku....
#HariKe4
#OneDayOnePost
Lok Fu, Muharram 1438 ...
Rabu, 05 Oktober 2016
Toko Roti di Hari Lebaran
Dompet Dhuafa cabang Hongkong, tempat pilihan saya untuk mengisi waktu libur kerja. Satu-satunya lembaga sosial yang resmi di Negri beton ini memberikan banyak sekali kegiatan sebagai bekal untuk TKI kelak pulang kampung. Kurang lebih 3 tahun saya gabung untuk bantu-bantu jadi amil zakat. Donaturnya dari WNI yakni TKI HK.
Tidak jarang lembaga yang mulai berdiri tahun 2004 ini mendatangkan Ustadz dari Indonesia untuk berdakwah, menguatkan Islam di tengah-tengah mayoritas non muslim. Biasanya, ustadz-ustadz ini disebar ke berbagai organisasi-organisasi islam TKI. Indah, ya..
Setiap lebaran, Selain kedutaan dan masjid-masjid setempat, DDHK pun mengadakan sholat Ied di berbagai tempat sampai daerah yang jauh dari pusat kota Hongkong. Kami bekerja sama dengan organisasi Islam...
Selasa, 04 Oktober 2016
Penjual Toge dan Biskuit
Jam tujuh pagi, biasanya saya mulai kerja. Nyapu, ngepel, bikin sarapan buat nenek ( Ibunya majikan). Kurang lebih jam sepuluh kerjaan kelar, kemudian dhuha dan langsung ke Pasar. Jam-jam segitu emang waktunya belanja keperluan masak, jadi tidak heran ketemu banyak teman-teman sesama Indonesia. Jangan heran lagi, biasanya mereka juga sibuk dengan android masing-masing. Ya, telfonan dengan keluarga di Kampung. Apalagi, mereka yang banyak kerjaan. Jadi ga sempet telfonan selama di rumah majikan.
Ada salah satu penjual langganan saya. Kalau dilihat-lihat, mereka -penjual langganan- selau ngasih harga yang lumayan tidak murah. Tapi, ga tahu betah aja beli sama mereka. Kenapa? Karena mereka ramah, kadang-kadang ngajak ngobrol. Dari obrolan tersebut akhirnya mereka berani nanya...
Senin, 03 Oktober 2016
Keluarga Baruku
Bismillahirrohmaanirrohiim
Tema pekan pertama tantangan dari Bang Syaiha, menuliskan pengalaman yang paling berkesan. Bingung juga sih, soalnya banyak banget. Hehe tapi namanya juga tantangan dan saya juga sudah berkomitmen harus bikin tulisan satu saja dalam sehari (Minimal). Dengan kemudahanNya, saya tau info (dari mba Dewi) dan gabung, "One Day One Post Batch 3". Alhamdulilaaah....
Sejak akhir 2012, saya sudah hidup di Negri orang. Ngapain aja? Kuliah? Sekolah? Kerja. Hehe. Iya, saya kerja sebagai Domestic Helper di Hongkong. Kenapa milih di Luar Negri? Kepepet. Karena saya butuh uang banyak untuk nebus sawah orang yang dulu digadein ke saudara. Saya pikir, kerja di Indonesia moal bisa ngumpulin uang sebanyak itu dengan waktu yang tidak lama. Saya pikir lagi, umur sudah semakin nua....
THEME BY RUMAH ES