"Cepet ganti celana, jangan pakai rok!" perintahnya. Dia menyiapkan sepeda tuanya di belakang rumah. Memeriksa ban, jeruji, hawatir ada yang tidak beres.
Aku? Yang sedari tadi duduk di area dapur bergegas memenuhi perintahnya.
"Mau kemana, Ma?" Mama, panggilanku untuknya, suami ibu.
"Ke sawah, nengok. Pulang pas Maghrib, biar ga teklok puasanya."
Asik! Sebuah kebahagiaan bagiku diajak jalan-jalan. Apalagi ramadhan, nunggu maghrib kerasa lamanya.
Selesai ganti celana, aku yang masih umuran belasan tahun di angkat, duduk di kursi sepeda. Tangannya meraih kedua tanganku untuk megang erat dudukannya. Kemudian kedua kakiku diiket dengan kerudung Ibu yang tidak terpake. Agar tidak jatuh, katanya.
Semuanya siap. Mama mengalihkan penyanggak sepeda dengan salah satu kakinya. Dia sudah bersiap menaiki, membawa sepeda melaju kencang. Jarak antara rumah ke sawah 30 menit. Jalanan yang tidak begitu lebar, memaksa kami agar berhenti, bergantian kepada orang yang didepan untuk jalan. Jalanan yang asli masih tanah, membuat Mama turun dari sepedanya. Menuntunnya, menghindari tanah yang becek.
Angin dengan lembut menerpaku. Mengukir senyuman di wajahku melihat Mama. Memperlakukan gadis kecilnya dengan penuh cinta. Dari belakang kulihat punggung Mama yang mengeras sedikit bergoyah menyamai ayunan kakinya. Rambut ikalnya berlarian terbawa angin.
Sesampainya, Mama dengan cepat membuka ikatan dikakiku. Menurunkanku dan memparkir sepedanya di bawah pohon kelapa. Aku berjalan mengekor, melewati sungai kecil, berjalan nunduk di pematang sawah, hawatir ada ular. Pikirku saat itu.
"Kamu duduk disini aja ya, tunggu mama sampe balik lagi." Dia berjalan cepat, memenuhi keperluannya. Aku menunggunya di sebelah pohon pisang. Memandangnya dari jauh.
***
Cinta pertama dari seorang gadis adalah Cinta dari Ayah.
Tulisan ini ditulis hanya untuk mengobati rasa rindu kepada Beliau. Hehe Tidak tau ini tulisan masuk jenisan tulisan apa:D
#Onedayonepost
HK, 2-11-2016.
6 komentar:
Asyik bacanya :)
Kalau cinta pertama anak lelaki, adalah cinta Ibunya. Begitukah? :)
I miss you ayah
muach mbak Wid
iya mbak hehe
Peluk ayah. Manggil ayahnya "mama"? Sukunya apa emng mba
saya asli Jawa, mbak
Posting Komentar