Jumat, 16 Desember 2016

Harum kampung

Tiga puluh menit sekali mobil itu datang. Aku dan nenek sudah menunggu lima menit lebih awal. Jarak dari rumah ke terminal tidak jauh. Hari itu, tepat sayyidul ayyam. Ya, hari jum'at. Ada jadwal ke rumah yiko ( panggilan untuk anaknya nenek, laki-laki kedua dari beberapa saudara. Yi itu dua Ko sama aja dengan koko artinya abang ). Untuk menuju kesana butuh waktu setengah jam. Biasanya, aku bawa buku bacaan atau alquran untuk mengisi waktu kosong selama perjalanan. Kala itu, ada sesuatu yang beda. Berhubung hari jum'at, aku mengaji Alkahfi. Karena hawatir jika nyampe rumah, tidak ada waktu. Karena banyak kerjaan. Saat itu. Di sebuah salah satu terminal, bis yang kutumpangi berhenti. Para penumpang ada yang naik dan turun. Kulihat  segerombolan ibu-ibu muslimah, masuk bis. Kalau aku liat...

Rabu, 14 Desember 2016

Siapa Kau?

Kau mengetuk pintuku, diam. Lagi lagi... Berkali-kali kau mengetuk. Tapi kau berdiri terus di tempat. Tak bergerak. Masuk, enggan. Pulang, tak mau. Mau apa kau? Di dalam, aku tahu. Kau di depan. Tahukah? Aku tak karuan atas kehadiran kau. Kau masih saja diam. Ah, kau memang suka php-in. *penghuni hati HK, 14-12-2016 ^Onedayonepo...

Jumat, 09 Desember 2016

Kedua

    Pangeran Kecilku        Aku mengenalnya di istana hati. Tempat mengaji dan memperbaiki diri. Ya, sebuah madrasah yang konon dulu banyak santrinya. Setelah berubahnya zaman, semakin sedikit jumlahnya.   Assalam, namanya. Gedungnya berbentuk L. Deretan depan terdapat tiga ruangan. Semuanya digunakan untuk sekolah madrasah di siang hari. Kelas empat, lima dan enam. Malamnya digunakan untuk mengaji. Ada tingkat iqro, baca Alquran dan hafalan. Oh iya, ruangan tersebut juga biasa digunakan untuk sholat berjamaah. Bagian tengah untuk jamaah putra, putrinya di ruangan pinggir.     Tiap akhir tahun pembelajaran, mengadakan musabaqoh ( Lomba ) antar santri. Diantaranya; Lomba kaligrafi, hafalan nadhzoman, mewarnai kaligrafi, sholawat,...

Selasa, 06 Desember 2016

Pertama

2007 Syawal, bulan pertama awal masuk pembelajaran baru di Pesantren. Santri baru berdatangan dari berbagai penjuru, termasuk aku. Bagi santri lama, awal belajar lagi setelah libur panjang.  Menikmati kebersamaan dengan keluarga di rumah. Dua minggu setelah lebaran, aku berangkat meninggalkan keluarga untuk mencari mutiara islam, kata orang-orang mah. Malam sebelum berangkat, aku menyiapkan beberapa keperluan pribadi. Memasukannya dalam tas, mengecak ulang isinya, hawatir ada yang tidak terbawa. Jam dinding menunjukan angka sembilan. Pintu depan terbuka. Suara keras dentuman pintu tertutup. Tipukan seseorang menaruh sandal di ruang belakang samar-samar kutangkap. "Pasti Agis baru pulang," batinku. Belum sempat aku menyapanya, seseorang masuk kamar. Dia menyalamiku, melepas kopiah dan...

Senin, 05 Desember 2016

Volunteer

Suasana kantor setelah sholat maghrib riuh, seperti biasanya kami makan malam dengan menu masakan Indonesia. Bisa menghilangkan lelah aktifitas seharian. Ada hal yang bikin mata ini tak bisa berpaling. Sosok 'Cake kuning' bertenggar ditengah-tengah hidangan malam itu. Katanya untuk merayakan 'hari relawan sedunia'. Selesai makan, kami foto bersama. Ada beberapa diantara kami yang bawa kertas bertuliskan selamat hari relawan. Tak lupa cake kuningpun ikut serta. Setelahnya, aku kembali ke meja zakat, karena hari itu lumayan banyak yang berziswaf. Sebagian yang lain ada yang beres-beres, nyuci piring, ngepel dan kesibukan lainnya. "Ayok sini, anak-anakku. Saya suapin satu-satu," kata perempuan...

Kamis, 01 Desember 2016

Sabar

Malam kamis kemarin, ada obrolan ringan di group. Yakni cerita pengalaman menulis salah satu mentor di Odop 3, Mbak Wiwid. Selain itu ada kuis. Yah sayang, aku tidak nyimak karena jam segitu aku masih dalam kesibukan kerja. Padahal, kalau aku nyimak, pasti bisa jawab. Hehe. Itu lho, pertanyaan kedua. Semenjak mbak Nazlah ngasih tahu sosok Usman Arrumy, aku sering ngintip akun beliau di IG. *ups! Ada hal yang aku comot dari obrolan kemarin, ketika ada salah satu anggota yang katanya beberapa kali ditolak penerbit mayor. Aku bacanya terenyuh, padahal ketika scroll chat waktu pagi, masih fresh menyambut hari. Aku ikut merasakan yang dia rasa. Tapi, aku salut, sungguh! Dia sudah berani menulis satu buku. Acungkan jempol deh untuk dia. Apalagi sekarang naskahnya sudah terbit, walaupun indie. Semoga...

Cemburu

Jika suatu saat kau temukan aku diam, tak bersuara, tak menyungging sedikit bibir ini untuk mrnanggap obrolan dan menyendiri. Disaat itu... Aku sedang menyelimuti rasa pahit. Aku sedang menahan gejolak amarahku. Aku sedang mendinginkan rasa Dan aku tak mau memberi aura wajah murah kepadamu. Jangan berani kau bertanya, "kenapa neng?" Betaoa gusarnya aku, harus masang wajah seperti apa. Jangan.. Jangan kau tanya! Karena, akuuu.. Cemburu. HK, 29-11-2016. #onedayonepo...

Rabu, 30 November 2016

Keasyikan BW

Satu minggu sudah, cuaca di tempat saya di bawah 20°C. Lumayan dingin, tiap keluar rumah pasti pake dua lapis baju, celana panjang, pake sepatu plus kaos kaki, dan kerudung. Lumayan penghangat leher. Hehe Pagi itu, nenek -mongmongan saya- minta dibikinin indomie goreng. Ya, banyak orang HK yang doyan banget mie nusantara itu. Biasanya nenek sarapan roti. Mungkin karena cuaca dingin, makanan yit-yit e (sedikit panas) menjadi pilihannya. Jam 08:30 saya sudah rebus air. Sambil nunggu air mendidih, daripada mata dan tangan nganggur, saya raih hape, buka WA. Ngintip group share odop. Berselancarlah satu persatu di link yang ada di sana. Saking nyamannya BW, air rebus lumayan agak lama mendidih, saya taruh mi. Tak lama, saya angkat dan taruh di piring. Sebelumnya mi tersebut saya saring, biar tidak...

CINTA

Jika mencintainya menyakitkan, kenapa kau masih mendekati? Lupakan dan jauhi. Jika dirinya mendekati? Diam saja, pura-pura dan cuek. Biarkan cintanya menyapamu, pasti mengusiknya. Dan... Pasti... Dia akan merasa betapa sakitnya mencintai. Seperti kawanmu mencintainya. ~Terinspirasi dari kisahnya seorang sahabat. Hehe #onedayonepost HK, 29-11-201...

Senin, 28 November 2016

Orang yang paling menderita

Kehidupan itu ibarat roda. Ketika kita sedang di bawah, saya pribadi sering meratapi, mengeluh. Padahal di luar sana banyak yang lebih bawah lagi dari kita. Seberapa asam saat posisi kita di bawah harusnya bersyukur. Seberapa manis saat posisi kita di atas harusnya lebih bersyukur. Jangan sampe kita menderita di dunia hanya karena sering mengeluh dan tidak bersyukur. *Renungan ini saya tulis ketika selesai baca tulisan Bang Syaiha, Founder Odop. Cek deh biar tahu cerita lengkapnya www.bangsyaiha.com. Postan tanggal 22 November. Mari, capcuuuus..... #Onedayonepost HK, 29-11-201...

Sabtu, 26 November 2016

(3)

Guruku Idolaku Masih hangat untuk mengenang sesorang yang mengajarkan dengan penuh keikhlasan. Sosok itu adalah guru. Banyak sekali guru kehidupan yang saya temui hingga detik ini. Sedikit saya ceritakan salah satu diantara mereka. Sosok itu saya temui ketika usia 10 tahun hingga belasan. Beliau adalah guru ngaji saya. Saat itu umur beliau masih sangat muda, tiga puluh tahun-an. Dan belum berkeluarga. Suaranya yang merdu, kesempatan beliau untuk melatih para santrinya bersholawat. Tidak heran jika santrinya banyak yang mahir bersholawat dan adzan. Pernah pada suatu hari, disela beliau menerangkan pelajaran, tiba-tiba beliau bertanya satu persatu kepada santrinya, "Kamu di rumah udah pake kerudung belum?" Satu persatu dari kami menggeleng. Ya, saat itu kami belum terbiasa pake kerudung....

Rabu, 23 November 2016

Jejakku di Hong Kong

               Penari  Jaipong  di  Victory       Jika ada yang bilang BMI Hongkong surganya para BMI itu tepat sekali. Pasalnya setiap hari libur tiba, entah itu hari minggu, saptu bahkan hari biasa pasti ada kegiataan positif yang produktif diadakan oleh Organisasi. Organisasi tersebut dari BMI itu sendiri yang bentuk. Selain itu ada juga lembaga-lembaga resmi di Hongkong turut membantu mengadakan kegiatan untuk mengisi liburan. Kegiatannya beragam, ada kursus, sekolah tinggi, belajar ngaji, seminar kewirausahaan, pengajian rohani yang tak jarang mereka mengundang ustadz-ustadz kondang dari tanah air. Lengkap deh pokoknya!       Bicara soal belajar, ada juga...

Selasa, 22 November 2016

(2)

Ketika saya di puncak, saya melihat dari ketinggian semuanya kecil termasuk gedung yang menjulang tinggi, pohon-pohon terlihat warnanya saja. Manusia? Kecil kayak semut, nyaris tak terlihat malah. Intinya, melihat sesuatu dari atas telihat kecil dan sangat dekat. Sama seperti manusia. Ketika manusia sukses usahanya, nempel jabatanya, banyak dipercaya sama orang, banyak dikagumi oleh orang pasti ada rasa melihat dibawahnya kecil. Bener kan? Ya, wajar. Hukum alam. Tapi.. Jangan karena di atas, bisa semena-mena sama yang di bawah. Jangan karena diatas tak menghiraukan pendapat mereka. Jangan karena diatas seenaknya nginjak yang dibawah. Bukannya di atas gunung ada langit? Bukannya diatas manusia ada Sang Pencipta? ^Renungan pulang dari hiking awal oktober kemarin. Mohon maaf jika ada kalimat...

Tantangan

"Kaka, mienya pedes... " Teriakan nenek dari ruang makan terdengar sampe dapur. Aku kelimpungan, keluar dapur, mendatangi panggilannya. "Duh... Terus gimana, Nek? Perlu saya bikin lagi?" "Ga usah," jawabnya agak kesal. Mulutnya masih ngunyah mie. "Maaf, ya." Dia diam, tidak menggubrisku. Akupun kembali ke dapur, liat tempat sampah. Bekas bungkus bumbu saos mie terbuka lebar. Ya, aku lupa ngasih saos. Biasanya nenek tidak pernah mau. Pedas, katanya. Pagi itu sekitar pukul 08:30, aku asik BW ke link anggota odop. Sampe tidak fokus bikin mie untuk nenek. Hehe. Nenek, aku biasa memanggil. Usianya 81 tahun. Wanita kurus, berambut dan berkulit putih itu sangat religius. Terlihat ketika dia husyu berdoa di depan patung kecil, seorang laki-laki yang berdiri terlentang pada sebuah kayu. Kedua telapak...

Senin, 21 November 2016

Renungan (1)

Alkisah, ada seorang gadis hidup di Negeri rantau untuk mencari rezeki. Ditengah kesibukannya kerja, dia rajin menulis. Dia gabung beberapa grup online belajar kepenulisan untuk memperbaiki tulisanya yang asal. Suatu hari, dia mendapatkan kabar bahwa ada lomba menulis. Lomba tersebut dibagi dalam beberapa jenis diantaranya cerpen, opini dan kisah inspiratif. Temanya tentang "Melestarikan Budaya." Berhubung belum bisa menguasai cerpen, akhirnya dia memutuskan ikut lomba kisah Inspirasi. Dengan sisa waktu yang ada, dia semaksimal mungkin mencari bahan tulisan. Dia bingung. Pasalnya, tidak ada teman satupun yang aktif meletarikan kebudayaan Nusantara selama di Negeri rantau. Akhirnya, pagi-pagi sekali di hari libur, dia keliling di tempat-tempat tertentu. Tak lama dia menemukan organisasi yang...

Surat Untukmu

Assalamu'alaikum Beib... Pertemuan pertama, selalu meninggalkan kesan. Tidak akan lupa dan hilang, selama umur dan daya ingat kita ada. Aku mengenalmu ahir tahun 2013. Wajahmu yang imut dengan tubuh yang kurus. Kupikir, umurmu lebih muda dariku. Eh ternyata tidak. Suaramu kecil, terdengar melengking jika kamu berteriak sedikit saja. Layaknya sebuah hubungan, aku dan kamu selalu tukar obrolan. Ya, kita sama-sama tahu kondisi keluarga, walaupun kamu jauh lebih sedikit menceritakannya. Aku paham itu. Kamu sedikit tertutup. Seperti kaleng ikan yang tak tersentuh para emak di dapur. Tapi, ketika aku curhat. Petuah, nasehatmu meluncur deras. Tak jarang kamu selalu menepuk-nepuk punggungku, menenangkan. Bukan hanya itu, tiap pertemuan adalah kewajiban kita untuk makan sepiring berdua. Masih terasa...

Surat Untukmu

Assalamu'alaikum Beib... Pertemuan pertama, selalu meninggalkan kesan. Tidak akan lupa dan hilang, selama umur dan daya ingat kita ada. Aku mengenalmu ahir tahun 2013. Wajahmu yang imut dengan tubuh yang kurus. Kupikir, umurmu lebih muda dariku. Eh ternyata tidak. Suaramu kecil, terdengar melengking jika kamu berteriak sedikit saja. Layaknya sebuah hubungan, aku dan kamu selalu tukar obrolan. Ya, kita sama-sama tahu kondisi keluarga, walaupun kamu jauh lebih sedikit menceritakannya. Aku paham itu. Kamu sedikit tertutup. Seperti kaleng ikan yang tak tersentuh para emak di dapur. Tapi, ketika aku curhat. Petuah, nasehatmu meluncur deras. Tak jarang kamu selalu menepuk-nepuk punggungku, menenangkan. Bukan hanya itu, tiap pertemuan adalah kewajiban kita untuk makan sepiring berdua. Masih terasa...

Minggu, 20 November 2016

Sebungkus Cinta

Sebungkus Cinta Oleh; Nur M Selintas terbayang tentang kau Ketika cerewet tentang baju yang kukenakan Ketika ikut ribut tentang kusamnya wajah Dan Ketika aku salah posisi duduk makan. Ada... Masih banyak Sesuatu yang kau usik. Aku kurang suka Aku sedikit berduka. Ah, itu hanya sebungkus cinta yang kau elus pada diriku, Bu. Lembut, tak pernah kusut. #Onedayonepost HK, 22-11/201...

Selasa, 15 November 2016

Tentang Saya

Dua puluh lima tahun. Tepatnya 3 April kemarin (silahkan yang mau sekedar ngasih ucapan atau doa). Hihi Angka yang cukup banyak. Walaupun kata orang, setelah berkeluarga baru merasakan garam gulanya hidup. Iya sih.. Tapi, saya sudah sering nyicip garamnya. Hmm Saya anak ke-2 dari 7 bersaudara. Ya, adek saya 5 ( Colek Iput ). Saya hidup di tengah-tengah keluarga yang mengutamakan agama. Semenjak kecil orangtua getol banget nyuruh saya ngaji, sekolah madrasah. Jamannya SD, pulang sekolah makan, salat, terus berangkat sekolah madrasah. Abis ashar main. Maghrib berangkat ngaji pulang ke rumah selesai Isya. Hari-hari begitu... Hingga tak terasa usia semakin bertambah. ( oh iyaa.. Ternyata satu madrasah sama Kang Fery ). Lewat Odop, saya ketemu beliau. Lulus SMP, saya melanjutkan MAN tinggal di...

Sabtu, 12 November 2016

Dokter Cantik

Aliran semangat datang, ketika ingat masa sakit menapaki kerikil kehidupan. Kurang lebih 4 bulan saya tinggal di daerah Parung. Ikut belajar bahasa asing dan keahlian kerja. Semuanya dilakukan untuk memenuhi persyaratan kerja. Ya, saya memilih kerja diluar negeri karena suatu hal. Diakhir masa proses, saya ketiban musibah. Tiba-tiba saja, sakit. Padahal tidak lama lagi bikin pasport dan siap berangkat ke Negeri yang dituju. Seperti bunga yang mau mekar, terombang angin besar. Antara jatuh dan tidak. Bagaimana tidak risau, sakitnya bikin jalan susah. Telapak kaki kiri bagian belakang  terpaksa menumpu. Karena telapak bagian depan ada luka. Hingga sekarang saya tidak paham apa penyebab datangnya luka tersebut. Karena tidak ingin berlarut dalam sakit, saya ijin periksa ke Dokter. Ada seorang...

Jumat, 11 November 2016

Tantangan pekan 5

Dua Tahun yang lalu... Hatiku tercabik ketika melihat semua jari tangan kering, ada beberapa robekan di setiap urat. Sedikit berdarah. Apalagi 5 waktu harus nyentuh air, wudhu. Rasa dingin menyebar keseluruh urat-urat, menggerogori kulit, menusuk hingga tulang rusuk. Sreett! Sakit sekali. Ketika bibir lupa tak dioles lap balm, kering kasar. Perih tak terperi. Akibatnya setiap makan asam atau pedas, sakitnya menghantam kembali. Kulepas sarung tangan karena selesai nyuci piring. Rasa dingin menggelitik dari ujung jari. Kurapihkan meja makan, menaru kembali vas bunga dan tisu kotak. Dengan langkah berjinjit menapaki lantai yang dingin, aku pergi ke kamar untuk istirahat. "Kaka...." Tiba-tiba suara buboss menyetop langkahku. Belum sempat aku tanggap, ucapan selanjutnya menyeloroh, "Besok saya...

Kamis, 10 November 2016

Terima Kasih

Pepatah mengatakan, "Dimanapun kamu berada jadikan sebagai madrasah, Siapapun orang yang kamu temui jadikan sebagai guru dan waktu yang kamu jalani jadikan sebagai waktu belajar." Selama saya hidup di tanah rantau, selalu inget pepatah tersebut. Banyak orang, tempat baru yang saya temui. Saya tidak mau hal-hal baru tersebut lewat begitu saja. Ada hal unik ketika saya melihat kebiasaan orang sini (HK). Ya, majikan saya. Dia ini enteng banget mengucapakan 'terima kasih', kalau dalam bahasa kantonisnya emkoi, emkosai, toce, dan mungkin masih ada lagi. Padahal kalaupun dia tidak mengucapkan terima kasihpun tidak masalah buat saya. Toh, itu emang kerjaan saya. Malah saya ngerasa 'sungkan/malu' dia bilang terima kasih. Lha wong itu kewajiban saya, dan diapun ngasih gaji. Ucapan terima kasih itu...

Selasa, 08 November 2016

Air Mancur

Juli 2013, untuk pertama kalinya saya pergi ke Jawa Timur seorang diri. Karena urusan mendadak, memenuhi persyaratan kerja. Untung saja mimi bersedia mengantar saya ke Terminal. Saya lebih milih waktu malam untuk perjalanan. Besoknya, sekitar jam 1 siang, saya sudah nyampe di Bungurasih. Di lanjutkan naik ojek ke tempat tujuan. Kantor masih buka. Tapi orang yang saya cari sudah pulang. Ahirnya saya bermalam di penginapan. Bukan hanya saya, banyak para calon pekerja yang sedang mengurus syarat-syarat atau belajar bahasa asing. Hari kedua, pagi pagi saya sudah bertandang ke kantor. Berharap, cepat selesai dan cepat kerja. Tidak lama menunggu orang yang saya cari datang. Pak Erik namanya, pemilik PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) di daerah Sidoarjo. "Nanti kalau sudah beres, kamu...

Luka

Ia adalah bentuk kesakitan disebabkan jatuh, benturan, dll. Bisa sembuh? Bisa, lama memang. Setelah diberi obat, dibalut kain,  masih ada jarak waktu sehingga ia mengecil, mengering kemudian menghilang. Iya hilang luka tadi, hilang rasa sakit. Tapi, ada bekas yang mungkin tidak bisa hilang. Warnanya beda dengan asli warna kulit. Suatu hari jika kita liat bekas luka tadi, pasti akan bergeming, "oh iya ya....ini kan bekas jatuh dulu." Ada rasa lega, karena kita bisa melewati rasa sakit. Sama halnya dengan luka dihati, butuh proses untuk menghilangkan rasa sakit. Luka yang dibalut dengan nasehat-nasehat. Biarkan waktu mengalir, membawa pergi rasa pahit. Setelah memakan waktu lama luka itu hilang, rasa sakit hilang. Tapi suatu hari nanti jika kita meraba kenangan, pasti kita akan ngebatin,...

Rabu, 02 November 2016

Cinta Pertama

"Cepet ganti celana, jangan pakai rok!" perintahnya. Dia menyiapkan sepeda tuanya di belakang rumah. Memeriksa ban, jeruji, hawatir ada yang tidak beres. Aku? Yang sedari tadi duduk di area dapur bergegas memenuhi perintahnya. "Mau kemana, Ma?" Mama, panggilanku untuknya, suami ibu. "Ke sawah, nengok. Pulang pas Maghrib, biar ga teklok puasanya." Asik! Sebuah kebahagiaan bagiku diajak jalan-jalan. Apalagi ramadhan, nunggu maghrib kerasa lamanya. Selesai ganti celana, aku yang masih umuran belasan tahun di angkat, duduk di kursi sepeda. Tangannya meraih kedua tanganku untuk megang erat dudukannya. Kemudian kedua kakiku diiket dengan kerudung Ibu yang tidak terpake. Agar tidak jatuh, katanya. Semuanya siap. Mama mengalihkan penyanggak sepeda dengan salah satu kakinya. Dia sudah bersiap menaiki,...

Senin, 31 Oktober 2016

Semangkuk Kuah

"Bakso.. Bakso... " Suara pedagang keliling memanggil kami untuk merogoh dompet ibu. Habis ashar, waktu kumpulnya keluarga di Teras rumah. Saya dan adik-adik biasanya pulang sekolah madrasah, kecuali si kembar masih kecil. "Mimi, beli dong, " ujar si Aris. " Dua mangkok aja. Barengan ya.. " Ibu dengan sigap memberi uang kertas ribuan. Biasanya saya suka makan bareng sama Yuyun, dan Nopi. Aris, Ma'ruf dan Nopa. Kami tidak pernah mengeluh makan bakso semangkuk bertiga. Hal itu sudah terbiasa. Kami malah merasa melihat ibu susah nyari uang. Ada sepasang mata yang melihat kami lahap makan. Tidak sedikitpun bicara kepada kami kecuali, "Makanya hati-hati, pelan-pelan." Biasanya ucapan itu yang selalu beliau lontarkan karena mendengar kami ribut suara cekcok rebutan dan suara sendok beradu. Selesai...

Jumat, 28 Oktober 2016

Tantangan Pekan Ketiga

       Manis Setelah Pahit Penulis : Edi Mulyono Penerbit: Diva Press Tebal    :  100 hlm. Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini, apalagi bersinggungan dengan materi. Hanya orang yang bersungguh-sungguh, sabar, berdoa yang akan meraih impian tersebut. Buku ini menjelaskan sebuah perjuangan Penulis, merintis Diva Press. Awal menerbitkan buku hutang kepada sebuah percetakan besar di Jogja. Di sela-sela sibuknya menjalani Program Masternya beliau (baca:penulis) sering bawa tas ransel besar. Isinya buku-buku untuk dititipkan ke bakul baku sekitar UIN Jogja. Tak jarang, beliau selalu ditolak beberapa toko buku. Beliau juga pernah mengalami...

Selasa, 25 Oktober 2016

Nastar Rasa Jomblo

Hari Minggu adalah hari bebas, libur kerja. Seperti teman-teman lainnya saya pun lebih suka kumpul-kumpul untuk sekedar ngobrol. Pagi itu, disebuah pertemuan, ada teman saya tidak biasanya bawa makanan bikinan sendiri. "Ini mau ga, tapi ga tau enak gaknya. Pertama bikin." Dia menyodorkan sebuah kotak sambil memperbaiki jilbabnya yang miring. "Saya duluan, ya... " Dian mengambil bulatan kuning itu. "Hmm, kalau lidah Indonesia, ini kurang manis. Tapi kalau orang Hongkong yang makan, pas deh buat lidah mereka. Tapi oke lah, enak ko!" Dian mulai berkomentar. "Emang di rumah majikan ada oven mbak?" tanyaku ikut nyicip juga. "Ada, neng," jawabnya. "Enak ya, bisa bikin-bikin kue. Enak ko mbak, cuman bentuk buletnya kurang cantik kalau buat dijual." "Betul," Dian menimpali. Mbak Ria tersenyum menanggapi...

Sandal Terbaik

3 Oktober 2016, awal mengikuti tantangan Odop. Berarti sudah satu bulan lebih gabung Odop. Alhamdulilaah nikmat yang luar biasa, bisa kumpul sama orang-orang yang satu passion (nulis). Walaupun keteteran, harus bagi waktu antara kerja yang lumayan banyak, mengerjakan PR, NgJuz (kurleb 1jam) dan kesibukan lainnya. Mencapai sesuatu, mustahil jika mulus-mulus saja. Sama saja dengan menulis. Jujur, saya sendiri sering drop karena mood lagi tidak karuan, lihat tulisan member odop lainnya yang lebih bagus dan sehari full kerja. Hhh terbersit, pengen banget out dari grup. Hehehe Tapi, setelah saya tengok lagi niat awal. Saya bangkit. Ya, niat meninggalkan jejak untuk keluarga, menyampaikan pesan kepada mereka. Apalagi setelah baca pesan Bang Syaiha, founder Odop, katanya, "Nulis di blog itu untuk...

Motivasi Menulis

Di sebuah acara seminar kepenulisan, Sang mentor ditanya oleh salah satu audiens. "Mas, kenapa selama ini selalu menulis tentang perempuan?" "Karena sampe sekarang Allah menganugrahkan anak kepada kami yang semuanya perempuan. Saya harap, buku-buku tersebut mejadi penasihat dan penyemangat bagi kehidupan mereka kelak." *** Sudahkah kita menulis sesuatu untuk memberi nasehat kepada keluarga?? HK, 24 oktober 2016. #onedayonepost #Batc...

Aku dan Menulis 2

Kenapa ikut lomba? Bagi saya lomba itu, moment kepepet untuk bisa menulis. Dengan waktu yang disediakan panitia kita dituntut untuk menghasilkan tulisan baik. Untuk kedua kalinya, saya menantang sendiri ikut lomba nulis. Kala itu, yang mengadakan sebuah komunitas penulis dari TKI di HK. Ada lomba cerpen dan menulis di blog dengan tema sebuah buku. Saya lebih memilih yang kedua, karena saya merasa masih kaku nulis cerpen. Komunitas tersebut mengadakan acara bekerja sama dengan salah satu penulis Indonesia.  Lomba point kedua pun harus ambil tema dalam buku terbitan beliau, yaitu buku kumpulan tulisan TKI HK. Isinya tentang perjuangan menggapai impian mereka. Dengan modal 'asal ikut' karena ingin mengasah ilmu nulis, jadilah saya mulai mengisi blog. Padahal sebelumnya, jarang sekali buka-buka....

Sabtu, 22 Oktober 2016

Aku dan Menulis

   Suatu hari, ketika aku jalan-jalan di Facebook ada info yang membuat mata melotot. Aku fokus ke tanggal yang tertera dalam info tersebut. Tiga April? Ah, itukan tanggal istimewaku. Moment dimana aku harus bersyukur masih diberi umur, moment dimana aku harus bertanya apa saja yang sudah aku lakukakan untuk diri, keluarga, orang-orang sekitar, agama, bahkan negara. Hmm muluk sih :D     Info tersebut adalah lomba menulis khusus TKI HK. Temanya 'sepenggal kisah perjalanan hidup' dan deadlinenya tanggal cantik tersebut. Aku langsung bertekad diri, harus ikut lomba, "Niat mau menghasilkan tulisan dihari spesialku," janjiku saat itu. Sedikitpun aku tidak mengharapkan menang. Karena memang ilmu  menulisku masih cetek.   Hari demi hari aku sibuk dengan bahan tulisan....

Selasa, 18 Oktober 2016

Obat Malas

"Mbak, minta daftar bedah tulisan dong. Saya cari ga ketemu." Sebuah pesan WA masuk dari member Odop. Saya bergegas nengok group, manjat, melewati beratus-ratus obrolan. Setelah beberapa menit, chat yang dituju ketemu. Tidak lama, saya bintangi dan copas kirim ke dia. "Saya lagi males nulis. Ga tau kenapa, mungkin sibuk karena kerjaan." Tiba-tiba pesan itu meluncur dari ketikan tangan saya. Tidak diduga dia bales dengan kegalauan juga, sama-sama lagi males menulis. Tidak hanya itu dia juga bingung mau menulis apa, tidak ada ide, sampai  merasa berat menulis.  Saya mengangguk paham, baca chatnya. Lama kita ngobrol, sampai akhirnya saya ingat pesan dari buku 'tips menulis'.  Buku tersebut saya beli diawal-awal mau belajar menulis. Kurang lebih begini, "Bayangkan besok anda...

Kamis, 13 Oktober 2016

Dua Perempuan

Dua perempuan masuk terburu-buru. Berebut tempat duduk yang masih kosong. Kereta melanjutkan perjalanannya setelah semua penumpang masuk. Ada beberapa kursi yang kosong, tapi ada saja yang lebih memilih senderan di tepi jendela. Aku yang tak jauh duduk dari dua perempuan tadi, terusik karena obrolannya. Suara pertama ndesah resah, suara lainnya tetap pada pendiriannya. Pagi itu MTR --sebutan untuk kereta listrik-- ,lumayan lengah, tidak terlalu sumpek seperti biasanya. "Wis, pokoke aku tetep muleh!" Suara perempuan jilbab merah, sambil nutul androidnya. Kemungkinan umurnya masih 30an. "Majikanku suruh nambah kontrak. Pinter banget dia. Update terus berita. Tak pikir-pikir lagi lah," Perempuan yang lebih muda ini sangat gelisah. Rambutnya menjuntai panjang ke bawah. Tidak sengaja mendengar...

Sebuah Obrolan

Hidup di perantauan paling bahagia jika ngobrol sama kawan lama, walaupun lewat medsos. Sebut saja namanya Ade, kawan saya dulu di Sekolah Menengah (MAN:Madrasah aliyah Negri). Sekolah kami terletak di Cirebon. Tepat di komplek pondok pesantren. Kami pun tinggal di ponpest selama sekolah. Seperti biasanya, obrolan kami -selama saya di perantauan- tidak jauh dari nostalgia  hidup di ponpest. Mulai dari kebiasaan selama nyantri sampai ngobrolin kawan-kawan lain yang udah nikah. Terkadang jika ada berita booming di tanah air yang saya tidak ngerti, saya tanya dan Ade dengan senang hati jelasin. Hehe Pernah pada suatu obrolan, Ade cerita tentang teman kantornya. Intinya sih, doi kagum sama temannya itu. Ada pesan yang menurut saya sangat sayang kalau lupa. Walhasil saya harus menulisnya di...

Rabu, 12 Oktober 2016

Jaga Hati

Oleh: Nur Musabikah Untuk kau Yang sedang mengejar waktu Memenuhi segala kebutuhan Menambah kurangnya kesholehan Aku tahu Kau sakit dikala melihat mereka berduaan Kau risih dikala melihat wanita cantik Kau benci dikala shubuhmu kesiangan Aku tahu Kau susah payah bekerja keras Untuk membantu orangtuamu Untuk menabung, biaya menghalalkan wanita pilihanmu Untuk memikirkan masa depanmu Ketika mentari bersinar Semangatmu mulai hidup Ketika bintang memancar Matamu kian meredup Melepas lelah yang tak pernah kelar Menjemput mimpi yang belum kau dekap Untukmu.... Jaga selalu hatimu. #Harike7 #Onedayonepost Hongkong, 12 Oktober 20...

Jumat, 07 Oktober 2016

Tentang Keikhlasan

              ''Ada kasih yang mengalir, ketika kita dekat dengan orang yang ikhlas.              Mencintai, menyayangi, dan melakukan sesuatu tanpa pamrih.''                         (Nazma, Lampung)             Apa yang terbesit ketika kita bicara ikhlas? Mungkin anda menyebutkan satu persatu kata untuk mengartikan ikhlas. Saya pribadi, pernah mendengar tausiyah Alm. Uje, menurut beliau ihklas itu hanya Allah dan pelakunya--orang yang ikhlas-- yang tahu.  Saya ingin berbagi kisah, mungkin...

Pintu Hijrahku

        Jika ada yang bilang TKI Hongkong ada yang lesbian, itu fakta! Benar sekali. Aku salah satu dari mereka. Aku pernah terpelosok di dalamnya. Aku pernah tersesat di jalanNya, Astaghfirullahal'adziiim. Tahun 2010 aku merantau untuk mengais rezeki. Cerita manis yang berbuah menggiurkan dari tetangga itu alasan aku merantau ke Hongkong. Kebetulan orang tua merestui. Di kontrak pertama, jobku jaga nenek yang  dirawat di panti jompo. Dari pagi sampe sore ke panti, pulang ke rumah masakin untuk majikan (anakna nenek). Setiap libur dikasih setengah hari sama majikan, hari sabtu. Ya, hari sabtu, tidak seperti teman-teman TKI lainnya yang libur hari minggu.      Setiap liburan datang, aku pergi jalan jalan dengan gebetanku. Ya, gebetanku...

Kamis, 06 Oktober 2016

Muhasabah Diri

Jika kamu datang Aku bahagia sekali Sungguh, Aku tidak bohong! Tapi... Rasa sedih juga ikut nimbrung Jika kamu muncul Orang-orang tak kukenalpun ngumpul Seperti saudara, yang tak lama kumpul Walaupun kamu datang setahun sekali Bagiku itu sangat berarti Untuk bisa lebih memperbaiki Agar bisa lebih dekat pada Robbi Walaupun kamu datang setahun sekali Kamu bikin hati terperi Mengingatkan apa saja yang aku beri Kepada keluarga, kawan dan sesama insani Aku selalu menunggumu, sayang Berharap orang yang terdekat semakin sayang Di usiaku yang terus berkembang Oh, Hari lahirku.... #HariKe4 #OneDayOnePost Lok Fu, Muharram 1438 ...

Rabu, 05 Oktober 2016

Toko Roti di Hari Lebaran

  Dompet Dhuafa cabang Hongkong, tempat pilihan saya untuk mengisi waktu libur kerja. Satu-satunya lembaga sosial yang resmi di Negri beton ini memberikan banyak sekali kegiatan sebagai bekal untuk TKI kelak pulang kampung. Kurang lebih 3 tahun saya gabung  untuk bantu-bantu jadi amil zakat. Donaturnya dari WNI yakni TKI HK. Tidak jarang  lembaga yang mulai berdiri tahun 2004 ini mendatangkan Ustadz dari Indonesia untuk berdakwah, menguatkan Islam di tengah-tengah mayoritas non muslim. Biasanya, ustadz-ustadz ini disebar ke berbagai organisasi-organisasi islam TKI. Indah, ya.. Setiap lebaran, Selain kedutaan dan masjid-masjid setempat, DDHK pun mengadakan sholat Ied di berbagai tempat sampai daerah yang jauh dari pusat kota Hongkong. Kami bekerja sama dengan organisasi Islam...

Selasa, 04 Oktober 2016

Penjual Toge dan Biskuit

    Jam tujuh pagi, biasanya saya mulai kerja. Nyapu, ngepel, bikin sarapan buat nenek ( Ibunya majikan). Kurang lebih jam sepuluh kerjaan kelar, kemudian dhuha dan langsung ke Pasar. Jam-jam segitu emang waktunya belanja keperluan masak, jadi tidak heran ketemu banyak teman-teman sesama Indonesia. Jangan heran lagi, biasanya mereka juga sibuk dengan android masing-masing. Ya, telfonan dengan keluarga di Kampung. Apalagi, mereka yang banyak kerjaan. Jadi ga sempet telfonan selama di rumah majikan. Ada salah satu penjual langganan saya. Kalau dilihat-lihat, mereka -penjual langganan- selau ngasih harga yang lumayan tidak murah. Tapi, ga tahu betah aja beli sama mereka. Kenapa? Karena mereka ramah, kadang-kadang ngajak ngobrol. Dari obrolan tersebut akhirnya mereka berani nanya...

Senin, 03 Oktober 2016

Keluarga Baruku

Bismillahirrohmaanirrohiim Tema pekan pertama tantangan dari Bang Syaiha, menuliskan pengalaman yang paling berkesan. Bingung juga sih, soalnya banyak banget. Hehe tapi namanya juga tantangan dan saya juga sudah berkomitmen harus bikin tulisan satu saja dalam sehari (Minimal). Dengan kemudahanNya, saya tau info (dari mba Dewi) dan gabung, "One Day One Post Batch 3". Alhamdulilaaah.... Sejak akhir 2012, saya sudah hidup di  Negri orang. Ngapain aja? Kuliah? Sekolah? Kerja. Hehe. Iya, saya kerja sebagai Domestic Helper di Hongkong. Kenapa milih di Luar Negri? Kepepet. Karena saya butuh uang banyak untuk nebus sawah orang yang dulu digadein ke saudara. Saya pikir, kerja di Indonesia moal bisa ngumpulin uang sebanyak itu dengan waktu yang tidak lama. Saya pikir lagi, umur sudah semakin nua....
THEME BY RUMAH ES